Jakarta (ANTARA) - Twitter saat ini memeriksa cuitan yang menghubungkan 5G dengan pandemi COVID-19 dengan menambahkan label "fakta tentang COVID-19" pada cuitan.
Dikutip dari The Verge, Rabu, dengan mengklik label cek fakta tersebut, pengguna akan dibawa ke halaman Twitter dengan judul "Tidak, 5G tidak menyebabkan virus korona," yang mencakup tautan ke laporan berita, organisasi pengecekan fakta dan lembaga pemerintah, yang menolak teori konspirasi tersebut.
Twitter mengkonfirmasi langkah tersebut dalam pernyataan yang diberikan kepada Business Insider. "Bulan lalu, kami mengumumkan bahwa kami memperkenalkan label dan pesan peringatan baru untuk memberikan konteks dan informasi tambahan tentang beberapa cuitan yang mengandung informasi yang masih simpang siur atau menyesatkan terkait dengan COVID-19."
Baca juga: Video Trump beri penghormatan kepada Floyd dinon-aktifkan
Juru bicara Twitter menambahkan bahwa perusahaan hanya akan menghapus cuitan sepenuhnya ketika mengandung "ajakan untuk melakukan tindakan yang berpotensi menyebabkan bahaya" tetapi "tidak akan mengambil tindakan penegakan pada cuitan yang berisi informasi yang tidak lengkap tentang COVID-19."
Namun, dalam beberapa kasus, Twitter dilaporkan menerapkan label karena terlalu berhati-hati, bahkan ketika cuitan tidak secara eksplisit mengatakan bahwa 5G menyebabkan virus corona.
Salah satu cuitan berbunyi "Hmmm hari ini saya akan mendapatkan fakta tentang 5G Corona" dengan gambar figur tongkat mendapat label cek fakta dari Twitter. Cuitan tersebut dinilai mempromosikan teori konspirasi tersebut. Pencarian "5G Corona" di Twitter menunjukkan lusinan cuitan yang diberi label tersebut.
Baca juga: Luhut: Saya tidak punya akun Twitter
"Memberi label atau menempatkan peringatan pada cuitan terus menjadi proses berulang," ujar juru bicara Twitter kepada Engadget.
Melihat implikasi dunia nyata terhadap teori konspirasi 5G tersebut mendorong Twitter untuk melakukan pengecekan fakta secara agresif. Di Inggris, menara telekomunikasi dibakar dan insinyur bahkan dilecehkan akibat teori konspirasi tersebut.
Tidak ada bukti yang bisa menghubungkan COVID-19 dengan 5G. Menurut organisasi pemeriksa fakta, Full Fact, tidak ada bukti bahwa 5G menekan sistem kekebalan, juga tidak ada bukti bahwa virus dapat berkomunikasi melalui gelombang radio. Pandemi terus menyebar tanpa infrastruktur 5G.
Baca juga: Telegram kembangkan fitur reaksi terhadap pesan
Baca juga: Twitter akan buat peringatan bagi cuitan negatif
Baca juga: Twitter segera buka data soal COVID-19 untuk penelitian medsos
Berita Terkait
Twitter Blue berikan ruang cuitan hingga 4000 karakter
Jumat, 10 Februari 2023 11:32 Wib
Twitter dikabarkan akan tambah jumlah karakter untuk mencuit?
Selasa, 13 Desember 2022 16:36 Wib
Pegiat medsos Ferdinand Hutahaean didakwa buat onar soal unggahan cuitan 'Kasihan Allahmu'
Selasa, 15 Februari 2022 20:52 Wib
Twitter luncurkan fitur bantu pengguna tandai cuitan disinformasi
Selasa, 18 Januari 2022 13:11 Wib
Permintaan maaf Jae ex-DAY6 terkait cuitan kata kasar untuk Jamie
Senin, 10 Januari 2022 10:34 Wib
Akun Twitter anggota DPR diblokir karena cuitan 'menyesatkan'
Senin, 3 Januari 2022 9:07 Wib
Twitter blokir sementara akun Legislator AS atas cuitan terkait COVID
Selasa, 20 Juli 2021 17:09 Wib
Cuitan Elon Musk sebabkan harga bitcoin jatuh
Senin, 17 Mei 2021 8:28 Wib