Konawe Selatan (ANTARA) - Petugas kepolisian mendesak mundur ratusan orang yang melakukan unjuk rasa menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing atau TKA di simpang empat Desa Ambaipua, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Polisi mendesak mundur pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan water canon karena massa aksi sempat melemparkan batu dan kayu ke arah polisi.
Sebelumnya pihak kepolisian memperingatkan masa pengunjuk rasa agar membubarkan diri, namun imbauan tersebut tidak diindahkan dan massa berupaya melemparkan batu dan kayu ke arah polisi.
Hingga Rabu (24/6/2020) pukul 00.10 Wita, pihak kepolisian tengah berupa membubarkan massa dengan terus menembakkan gas air mata dan water canon ke arah pengunjuk rasa di Kecamatan Ranomeeto itu.
Sebelumnya, para massa aksi melakukan sweeping pada setiap kendaraan, khususnya roda empat yang keluar dari bandara, untuk memeriksa setiap penumpang, apakah memuat TKA atau tidak.
Massa yang melakukan unjuk rasa menolak kedatangan 500 orang tenaga kerja asing yang akan bekerja membangun smelter di PT DNI dan OSS Morosi Kabupaten Konawe dimulai sejak Selasa (23/6/2020) siang hari dan berlanjut hingga malam hari.
Berita Terkait
Lebih 500 WNI jadi operator judi online di Filipina
Rabu, 23 Oktober 2024 15:51 Wib
Barcelona capai 6.500 gol lebih cepat dari Real Madrid
Jumat, 27 September 2024 7:24 Wib
Mentan tinjau 500 ribu hektare lahan persawahan Food Estate di Kapuas
Rabu, 28 Agustus 2024 17:19 Wib
Presiden Jokowi ajak 500 relawan untuk lihat pembangunan IKN
Rabu, 31 Juli 2024 17:34 Wib
Diikuti 1.500 peserta, Kemah ELY Kotim ajang perkuat harmonisasi pemerintah daerah
Minggu, 28 Juli 2024 6:38 Wib
Harga gabah di daerah ini tembus Rp7.500 per kilogram
Minggu, 21 Juli 2024 15:47 Wib
2.500 warga Kotim ramaikan pawai taaruf Tahun Baru Islam
Minggu, 7 Juli 2024 13:39 Wib
PLN jadi perusahaan utilitas terbaik Asia Tenggara versi Fortune 500
Minggu, 23 Juni 2024 16:57 Wib