ODP Kotim melonjak, sebagian hasil tes cepat penyelenggara pilkada
Sampit (ANTARA) - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak ada penambahan, namun orang dalam pemantauan (ODP) melonjak tajam, sebagian dikabarkan terkait hasil tes cepat atau "rapid test" penyelenggara pemilu kepala daerah beberapa hari terakhir.
"Peningkatan ODP dari pelacakan hasil test yang akhir-akhir ini dilaksanakan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Minggu.
Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah warga positif terjangkit COVID-19 tidak mengalami penambahan yakni 32 orang, terdiri dari 20 orang sudah sembuh, dua orang masih meninggal dunia dan 10 orang masih dirawat.
Sementara itu jumlah ODP melonjak tajam. Hari ini ada penambahan 34 orang, sehingga jumlah total ODP hari ini menjadi 120 orang.
Sejak Kamis (25/6) lalu, Komisi Pemilihan Umum Kotawaringin Timur difasilitasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mulai menggelar tes cepat COVID-19 terhadap penyelenggara pilkada.
Tes cepat ini sangat penting bagi penyelenggara pilkada, khususnya dalam waktu dekat mereka akan melakukan verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan. Interaksi ini bisa berpotensi terjadi penularan jika ada petugas atau warga yang tertular COVID-19.
Total ada 1.321 orang penyelenggara pilkada yang harus mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka terdiri dari komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Kotawaringin Timur, KPU kabupaten, PPK beserta sekretariat PPK, PPS beserta sekretariat PPS dan petugas yang akan melaksanakan verifikasi faktual dukungan calon perseorangan.
Tes cepat itu dilaksanakan selama empat hari dengan membagi beberapa zona. Pemeriksaan yang dibiayai pemerintah pusat itu untuk mendeteksi sekaligus melindungi agar penyelenggara pilkada aman dan tahun kondisi kesehatannya sehingga bisa terus mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Wisata susur Sungai Mentaya semakin diminati selama pandemi COVID-19
Multazam tidak menyebutkan berapa jumlah penyelenggara pilkada yang hasil spesimennya dinyatakan reaktif. Belum diketahui pula berapa banyak yang diisolasi di Klinik ODP Islamic Center dan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti biar KPU yang menjelaskannya karena ini kegiatan KPU. Gugus Tugas hanya membantu dalam pelaksanaannya," kata Multazam.
Sementara itu Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih saat dikonfirmasi mengaku masih menghimpun data secara keseluruhan. Hal ini karena tes cepat tersebut memang dilaksanakan di beberapa lokasi dalam waktu bergantian serta dengan jumlah peserta yang cukup banyak.
"Besok ya, karena belum semua terkumpul. Nanti kalau sudah ada hasil semua, baru akan kami informasikan. Kalau sudah terkumpul semua hasilnya akan kami informasikan," demikian Siti Fathonah.
Baca juga: Pembobol rumah anggota DPRD Kotim akhirnya ditangkap
Baca juga: Pria ini bunuh orang yang menghalanginya menyerang penabraknya
"Peningkatan ODP dari pelacakan hasil test yang akhir-akhir ini dilaksanakan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Minggu.
Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah warga positif terjangkit COVID-19 tidak mengalami penambahan yakni 32 orang, terdiri dari 20 orang sudah sembuh, dua orang masih meninggal dunia dan 10 orang masih dirawat.
Sementara itu jumlah ODP melonjak tajam. Hari ini ada penambahan 34 orang, sehingga jumlah total ODP hari ini menjadi 120 orang.
Sejak Kamis (25/6) lalu, Komisi Pemilihan Umum Kotawaringin Timur difasilitasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mulai menggelar tes cepat COVID-19 terhadap penyelenggara pilkada.
Tes cepat ini sangat penting bagi penyelenggara pilkada, khususnya dalam waktu dekat mereka akan melakukan verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan. Interaksi ini bisa berpotensi terjadi penularan jika ada petugas atau warga yang tertular COVID-19.
Total ada 1.321 orang penyelenggara pilkada yang harus mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka terdiri dari komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Kotawaringin Timur, KPU kabupaten, PPK beserta sekretariat PPK, PPS beserta sekretariat PPS dan petugas yang akan melaksanakan verifikasi faktual dukungan calon perseorangan.
Tes cepat itu dilaksanakan selama empat hari dengan membagi beberapa zona. Pemeriksaan yang dibiayai pemerintah pusat itu untuk mendeteksi sekaligus melindungi agar penyelenggara pilkada aman dan tahun kondisi kesehatannya sehingga bisa terus mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Wisata susur Sungai Mentaya semakin diminati selama pandemi COVID-19
Multazam tidak menyebutkan berapa jumlah penyelenggara pilkada yang hasil spesimennya dinyatakan reaktif. Belum diketahui pula berapa banyak yang diisolasi di Klinik ODP Islamic Center dan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti biar KPU yang menjelaskannya karena ini kegiatan KPU. Gugus Tugas hanya membantu dalam pelaksanaannya," kata Multazam.
Sementara itu Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih saat dikonfirmasi mengaku masih menghimpun data secara keseluruhan. Hal ini karena tes cepat tersebut memang dilaksanakan di beberapa lokasi dalam waktu bergantian serta dengan jumlah peserta yang cukup banyak.
"Besok ya, karena belum semua terkumpul. Nanti kalau sudah ada hasil semua, baru akan kami informasikan. Kalau sudah terkumpul semua hasilnya akan kami informasikan," demikian Siti Fathonah.
Baca juga: Pembobol rumah anggota DPRD Kotim akhirnya ditangkap
Baca juga: Pria ini bunuh orang yang menghalanginya menyerang penabraknya