Pelaku wisata di Bartim terima bantuan dari Kemenpar RI
Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh Al Qadry menyerahkan bantuan berupa bahan pokok dan lauk siap saji yang berasal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, kepada 12 orang pelaku sekaligus pekerja usaha wisata di wilayah setempat.
Bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Pusat sebagai langkah nyata membantu para pelaku usaha pariwisata yang sedang mengalami kesulitan pasca terjadinya pandemi Covid-19 saat ini, kata Saleh di Tamiang Layang, Senin.
"Adapun bantuan yang telah diberikan itu, harapannya dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan baik-baiknya, sehingga program pemerintah ini tidak salah sasaran.
Dirinya juga berpesan agar bantuan tersebut bisa menambah semangat pekerja usaha dalam mengelola pariwisata di daerah ini dan bisa menciptakan perputaran ekonomi masyarakat itu sendiri.
"Selama masa pandemi COVID-19 ini banyak sektor publik dan ekonomi yang terdampak sehingga sangat mengganggu kehidupan masyarakat," kata Habib Saleh.
Dikatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak COVID-19, dimana banyak pekerja di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai akibat dari ditutupnya destinasi wisata dan tidak adanya kunjungan wisatawan.
Sebagai langkah mitigasi bencana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 maka diluncurkan program Bantuan Bahan Pokok dan Lauk Siap Saji (BaLaSa) yang didistribusikan ke seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk untuk membantu pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Seorang anak asal Bartim dinyatakan sembuh dari COVID-19
"Program ini merupakan implementasi dari arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sehingga diharapkan dapat sangat bermanfaat meringankan beban hidup para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak," kata Habib Saleh.
Saleh juga menegaskan bahwa berkaitan dengan pra sosialisasi dan simulasi pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Bartim, merupakan kewenangan Tim Terpadu COVID-19 Kabupaten Bartim.
Tentunya, hal itu terlebih dahulu meninjau dan mengevaluasi kesiapan terhadap ketaatan protokol kesehatan khususnya para pengelola obyek wisata dengan memperhatikan jarak aman pengunjung, pembatasan pengunjung, penyelenggaraan jajanan kuliner, penggunaan masker penutup wajah.
"Penyediaan tempat cuci tangan bahkan secara berkala melakukan penyemprotan secara mandiri oleh pengelola obyek wisata tersebut," demikian Saleh.
Baca juga: Warga Bartim tolak rusunawa jadi tempat karantina pasien COVID-19
Baca juga: Satu keluarga dari Bartim dikarantina di Banjarmasin
Baca juga: Calon Sekda Bartim diusulkan ke KASN
Bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Pusat sebagai langkah nyata membantu para pelaku usaha pariwisata yang sedang mengalami kesulitan pasca terjadinya pandemi Covid-19 saat ini, kata Saleh di Tamiang Layang, Senin.
"Adapun bantuan yang telah diberikan itu, harapannya dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan baik-baiknya, sehingga program pemerintah ini tidak salah sasaran.
Dirinya juga berpesan agar bantuan tersebut bisa menambah semangat pekerja usaha dalam mengelola pariwisata di daerah ini dan bisa menciptakan perputaran ekonomi masyarakat itu sendiri.
"Selama masa pandemi COVID-19 ini banyak sektor publik dan ekonomi yang terdampak sehingga sangat mengganggu kehidupan masyarakat," kata Habib Saleh.
Dikatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak COVID-19, dimana banyak pekerja di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai akibat dari ditutupnya destinasi wisata dan tidak adanya kunjungan wisatawan.
Sebagai langkah mitigasi bencana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 maka diluncurkan program Bantuan Bahan Pokok dan Lauk Siap Saji (BaLaSa) yang didistribusikan ke seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk untuk membantu pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Seorang anak asal Bartim dinyatakan sembuh dari COVID-19
"Program ini merupakan implementasi dari arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sehingga diharapkan dapat sangat bermanfaat meringankan beban hidup para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak," kata Habib Saleh.
Saleh juga menegaskan bahwa berkaitan dengan pra sosialisasi dan simulasi pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Bartim, merupakan kewenangan Tim Terpadu COVID-19 Kabupaten Bartim.
Tentunya, hal itu terlebih dahulu meninjau dan mengevaluasi kesiapan terhadap ketaatan protokol kesehatan khususnya para pengelola obyek wisata dengan memperhatikan jarak aman pengunjung, pembatasan pengunjung, penyelenggaraan jajanan kuliner, penggunaan masker penutup wajah.
"Penyediaan tempat cuci tangan bahkan secara berkala melakukan penyemprotan secara mandiri oleh pengelola obyek wisata tersebut," demikian Saleh.
Baca juga: Warga Bartim tolak rusunawa jadi tempat karantina pasien COVID-19
Baca juga: Satu keluarga dari Bartim dikarantina di Banjarmasin
Baca juga: Calon Sekda Bartim diusulkan ke KASN