Jakarta (ANTARA) - Salah seorang pekerja di platform pembayaran OVO diduga menggunakan data pengguna untuk kepentingan pribadi.
Seorang warganet melalui platform mikroblog Twitter membuat utasan bahwa seorang petugas yang mengaku bekerja di OVO secara pribadi menghubungi keluarganya yang ingin menambah kapasitas akun OVO ke versi premier.
Dalam utasan tersebut, akun bernama @prayogoafang juga mengunggah gambar bahwa orang tersebut juga mengirimkan foto KTP dan swafoto sambil memgang KTP pengguna.
"Apakah memang prosedurnya seperti ini? Jika tidak, kenapa bisa ada chat ke nomor pribadi yang pada dasarnya privasi pengguna jasa ya?" dia bertanya.
Baca juga: Bos Lippo jual saham OVO karena tak kuat 'bakar uang'
Beberapa jam berselang, pemilik akun menyatakan sudah berkomunikasi dengan OVO dan kasus tersebut sedang didalami.
Head of Public Relations OVO, SInta Setyaningsih, melalui pesan elektronik kepada Antara menyatakan tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat dan sudah mengeluarkan karyawan yang bersangkutan.
OVO juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
Baca juga: OVO jadi Unicorn, Luhut minta berkontribusi lebih bagi bangsa
Baca juga: OVO dikabarkan berstatus unicorn
Baca juga: Promo khusus dari OVO bertepatan dengan pemilu
Berita Terkait
Polisi tangkap pengendara ugal-ugalan tabrak petugas di Kalsel
Rabu, 27 Maret 2024 16:48 Wib
Petugas kejar pembunuh bocah enam tahun di Buton Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 15:49 Wib
Petugas damkar dilaporkan cabuli anak kandungnya
Jumat, 22 Maret 2024 18:10 Wib
Raih Adipura ke-13, Pemkab Kobar naikkan upah harian petugas kebersihan
Kamis, 7 Maret 2024 16:21 Wib
Apresiasi raihan Adipura, Swiss-Belhotel Palangka Raya berbagi dengan petugas kebersihan
Kamis, 7 Maret 2024 13:23 Wib
Wabup Gumas sampaikan belasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS
Selasa, 27 Februari 2024 14:30 Wib
Kelelahan, seorang petugas KPPS di Kotim sempat dilarikan ke rumah sakit
Selasa, 20 Februari 2024 17:38 Wib
Berikut tips jitu menuju nol kematian petugas pemilu
Selasa, 20 Februari 2024 16:25 Wib