Pengembangan sektor perikanan Kotim masih perlu dukungan
Sampit (ANTARA) - Potensi sektor perikanan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah cukup menjanjikan sehingga pengembangannya perlu didukung semua pihak demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tadi saya mendampingi Komisi II melakukan monitoring ke Sei Ijum Raya. Yang kami pantau tadi menurut keterangan kepala desa, mereka hanya disediakan tempat atau tambak namun untuk bibit ikan desa itu sendiri yang menyediakan, tapi ada juga bantuan dari Dinas Perikanan," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Rabu.
Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan merupakan salah satu lokasi dengan potensi perikanan yang cukup menjanjikan. Desa ini memang menjadi percontohan pengembangan perikanan yang didukung oleh pemerintah pusat.
Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah pusat pada 2015 lalu, seperti balai pendidikan pelatihan Sekaya Maritim, sentra pengolahan hasil perikanan dan jalan utama. Di tahun yang sama, pemerintah kabupaten juga membangun pasar ikan dan pabrik es skala kecil.
Pengembangan sentra perikanan dijalankan pemerintah pusat melalui Program Seribu Kampung Nelayan atau Sekaya Maritim. Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Raya ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dengan zona inti Sei Ijum Raya berbasis desa wisata.
Selain proyek-proyek yang didanai pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mendukung pengembangan kawasan perikanan di desa itu. Peningkatan fasilitas bidang perikanan setempat diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari sektor ini.
Baca juga: Pemerintah pusat diminta bantu realisasikan biaya terjangkau tes cepat COVID-19
Sentra Perikanan Terpadu Sijura diharapkan mampu meningkatkan sektor perikanan. Keberadaan fasilitas-fasilitas pendukung yang sudah ada sangat dirasakan manfaatnya dalam mendukung aktivitas perekonomian nelayan setempat.
"Kedatangan kami untuk monitoring atau pengawasan proyek yang didanai dari APBD tahun anggaran 2019. Hasil kunjungan ini akan menjadi bahan evaluasi, khususnya melalui Komisi II dalam mendukung pengembangan sektor perikanan di kawasan ini," kata Rinie.
Antusias masyarakat Desa Sei Ijum Raya mengembangkan usaha perikanan diyakini juga dirasakan masyarakat di kawasan lain yang mempunyai potensi di sektor perikanan. Sektor ini dinilai potensial untuk terus dikembangkan karena peluangnya cukup besar sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Perikanan, saat ini ada lebih dari 2.000 kepala keluarga nelayan di Kotawaringin Timur, terkonsentrasi di kawasan selatan yang meliputi empat kecamatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.
Baca juga: DPRD Kotim tetap lakukan pengawasan di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Ternyata ini penyebab keterlambatan penyelesaian sirkuit balap motor di Kotim
"Tadi saya mendampingi Komisi II melakukan monitoring ke Sei Ijum Raya. Yang kami pantau tadi menurut keterangan kepala desa, mereka hanya disediakan tempat atau tambak namun untuk bibit ikan desa itu sendiri yang menyediakan, tapi ada juga bantuan dari Dinas Perikanan," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Rabu.
Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan merupakan salah satu lokasi dengan potensi perikanan yang cukup menjanjikan. Desa ini memang menjadi percontohan pengembangan perikanan yang didukung oleh pemerintah pusat.
Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah pusat pada 2015 lalu, seperti balai pendidikan pelatihan Sekaya Maritim, sentra pengolahan hasil perikanan dan jalan utama. Di tahun yang sama, pemerintah kabupaten juga membangun pasar ikan dan pabrik es skala kecil.
Pengembangan sentra perikanan dijalankan pemerintah pusat melalui Program Seribu Kampung Nelayan atau Sekaya Maritim. Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Raya ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dengan zona inti Sei Ijum Raya berbasis desa wisata.
Selain proyek-proyek yang didanai pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mendukung pengembangan kawasan perikanan di desa itu. Peningkatan fasilitas bidang perikanan setempat diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari sektor ini.
Baca juga: Pemerintah pusat diminta bantu realisasikan biaya terjangkau tes cepat COVID-19
Sentra Perikanan Terpadu Sijura diharapkan mampu meningkatkan sektor perikanan. Keberadaan fasilitas-fasilitas pendukung yang sudah ada sangat dirasakan manfaatnya dalam mendukung aktivitas perekonomian nelayan setempat.
"Kedatangan kami untuk monitoring atau pengawasan proyek yang didanai dari APBD tahun anggaran 2019. Hasil kunjungan ini akan menjadi bahan evaluasi, khususnya melalui Komisi II dalam mendukung pengembangan sektor perikanan di kawasan ini," kata Rinie.
Antusias masyarakat Desa Sei Ijum Raya mengembangkan usaha perikanan diyakini juga dirasakan masyarakat di kawasan lain yang mempunyai potensi di sektor perikanan. Sektor ini dinilai potensial untuk terus dikembangkan karena peluangnya cukup besar sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Perikanan, saat ini ada lebih dari 2.000 kepala keluarga nelayan di Kotawaringin Timur, terkonsentrasi di kawasan selatan yang meliputi empat kecamatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.
Baca juga: DPRD Kotim tetap lakukan pengawasan di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Ternyata ini penyebab keterlambatan penyelesaian sirkuit balap motor di Kotim