Upgrade Ferrari di GP Styria membuat bos Mattia Binotto kecewa
Jakarta (ANTARA) - Ferrari boleh jadi finis runner-up di seri pembuka Formula 1 tahun ini di Austria, akan tetapi bos Mattia Binotto kecewa dengan upgrade yang mereka bawa di Grand Prix Styria setelah hasil buruk di kualifikasi, Sabtu.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel finis P10 di kualifikasi dan rekan satu timnya, Charles Leclerc akan start seri kedua itu dari P14 setelah terkena penalti mundur tiga posisi grid karena kedapatan menghalangi pebalap Alpha Tauri Daniil Kvyat di Q2.
Baca juga: Starting grid GP Styria setelah Leclerc dan Norris diganjar penalti
Baca juga: Hujan lebat di kualifikasi, Hamilton rebut pole position GP Styria
"Kami harus terima jika stopwatch tidak pernah bohong," kata Binotto seperti dikutip Reuters, Minggu.
"Di dua sesi kualifikasi, kendati dalam kondisi berbeda, kami tidak kompetitif, bukan hanya menghadapi mereka yang menjadi rival terdekat kami selama beberapa tahun terakhir, tapi juga melawan yang lainnya, yang kemarin secara umum di belakang kami.
"Kami bekerja sangat keras untuk membawa update ke mobil lebih awal dari yang direncanakan, tapi mereka tidak menunjukkan perubahan yang berarti di trek," kata Binotto soal sayap depan dan lantai baru mobil SF1000.
"Kami harus mencari tahu kenapa dan mengubah keadaan ini, yang tidak cukup bagus bagi tim yang menyandang nama Ferrari."
Buruknya performa SF1000 membuat Leclerc, peraih pole position di Austria 2019, harus start tiga posisi di belakang George Russell yang hari itu mempersembahkan posisi start terbaik Williams sejak 2018.
Jelang seri pembuka tahun ini, Ferrari menyadari paket mobil mereka memerlukan desain ulang walaupun musim lalu mereka memiliki salah satu mesin paling kompetitif di grid.
Baca juga: FIA peringatkan Ferrari menyusul pelanggaran protokol COVID-19
Baca juga: Ferrari hadapi musim F1 yang lebih berat ketimbang 2019, kata Leclerc
Bukan tanpa kontroversi, sejumlah tim rival mencurigai performa Ferrari yang meningkat pesat di paruh kedua musim lalu hingga FIA dan tim asal Italia itu mencapai kesepakatan yang tidak dibeberkan detailnya menyusul hasil investigasi.
Tim-tim rival, termasuk Mercedes, curiga jika Ferrari mengutak-atik sensor alur bahan bakar di mesin untuk meningkatkan performa mereka.
Tentu saja Ferrari membantah hal tersebut namun di sesi tes pramusim awal tahun ini dan seri pembuka di Austria akhir pekan lalu mobil berlogo kuda jingkrak itu tampak lambat.
"Kami hanya tak cukup cepat hari ini. Ketika aku melihat jarak antara mobil-mobil di depan, aku cukup terkejut. Tentunya ada pekerjaan yang harus dibenahi," kata Leclerc.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel finis P10 di kualifikasi dan rekan satu timnya, Charles Leclerc akan start seri kedua itu dari P14 setelah terkena penalti mundur tiga posisi grid karena kedapatan menghalangi pebalap Alpha Tauri Daniil Kvyat di Q2.
Baca juga: Starting grid GP Styria setelah Leclerc dan Norris diganjar penalti
Baca juga: Hujan lebat di kualifikasi, Hamilton rebut pole position GP Styria
"Kami harus terima jika stopwatch tidak pernah bohong," kata Binotto seperti dikutip Reuters, Minggu.
"Di dua sesi kualifikasi, kendati dalam kondisi berbeda, kami tidak kompetitif, bukan hanya menghadapi mereka yang menjadi rival terdekat kami selama beberapa tahun terakhir, tapi juga melawan yang lainnya, yang kemarin secara umum di belakang kami.
"Kami bekerja sangat keras untuk membawa update ke mobil lebih awal dari yang direncanakan, tapi mereka tidak menunjukkan perubahan yang berarti di trek," kata Binotto soal sayap depan dan lantai baru mobil SF1000.
"Kami harus mencari tahu kenapa dan mengubah keadaan ini, yang tidak cukup bagus bagi tim yang menyandang nama Ferrari."
Buruknya performa SF1000 membuat Leclerc, peraih pole position di Austria 2019, harus start tiga posisi di belakang George Russell yang hari itu mempersembahkan posisi start terbaik Williams sejak 2018.
Jelang seri pembuka tahun ini, Ferrari menyadari paket mobil mereka memerlukan desain ulang walaupun musim lalu mereka memiliki salah satu mesin paling kompetitif di grid.
Baca juga: FIA peringatkan Ferrari menyusul pelanggaran protokol COVID-19
Baca juga: Ferrari hadapi musim F1 yang lebih berat ketimbang 2019, kata Leclerc
Bukan tanpa kontroversi, sejumlah tim rival mencurigai performa Ferrari yang meningkat pesat di paruh kedua musim lalu hingga FIA dan tim asal Italia itu mencapai kesepakatan yang tidak dibeberkan detailnya menyusul hasil investigasi.
Tim-tim rival, termasuk Mercedes, curiga jika Ferrari mengutak-atik sensor alur bahan bakar di mesin untuk meningkatkan performa mereka.
Tentu saja Ferrari membantah hal tersebut namun di sesi tes pramusim awal tahun ini dan seri pembuka di Austria akhir pekan lalu mobil berlogo kuda jingkrak itu tampak lambat.
"Kami hanya tak cukup cepat hari ini. Ketika aku melihat jarak antara mobil-mobil di depan, aku cukup terkejut. Tentunya ada pekerjaan yang harus dibenahi," kata Leclerc.