Dinsos Kalteng kirim 25 unit tenda keluarga ke Lamandau

id Dinsos kalteng, banjir lamandau, nanga bulik, bantuan sosial

Dinsos Kalteng kirim 25 unit tenda keluarga ke Lamandau

Sekretaris Dinas Sosial Kalimantan Tengah Budi Santoso (baju putih) melepas personel Tagana provinsi untuk bertugas ke Lamandau, Palangka Raya, Rabu, (15/7/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah mengirim 25 unit tenda keluarga ke Kabupaten Lamandau untuk menampung warga yang diungsikan dari musibah banjir yang merendam permukiman.

Sekretaris Dinas Sosial Kalimantan Tengah Budi Santoso di Palangka Raya, Rabu mengatakan, selain pengiriman 25 tenda keluarga tersebut, pihaknya juga mengirimkan 10 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) provinsi untuk membantu warga disana.

"Kami juga mengirimkan 10 personel Tagana Kalteng, satu set peralatan dapur umum, dua unit perahu polytelin dan 20 unit jaket pelampung," katanya.

10 personel Tagana yang dikirim nantinya bertugas membantu 35 orang petugas Tagana Lamandau yang kini sudah menangani bencana banjir yang ada di kabupaten setempat.

Perahu dan pelampung yang sudah disiapkan nantinya akan digunakan untuk membantu warga yang akan dievakuasi dari kediamannya yang terendam banjir.

"Untuk dapur umum nantinya juga ada yang mengelola dari Tagana provinsi. Semoga apa yang dilakukan personel Tagana disana bisa membantu masyarakat dalam hal apa saja," ujarnya.

Ditambahkan Budi, terkait bantuan sembako ada 100 ton beras dari pemerintah pusat yang sengaja dicadangkan di kabupaten setempat sejak beberapa pekan lalu. Beras tersebut baru bisa digunakan apabila daerah terkena bencana alam baik itu banjir serta lain sebagainya.

"Nanti bantuan itu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Namun kalau masih kurang, bisa minta bantuan ke provinsi," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, air yang merendam sejumlah desa di Lamandau saat ini sudah ada yang surut. Sedangkan beberapa desa juga masih ada terendam banjir hingga menenggelamkan permukiman.

"Semoga saja musibah ini segera berakhir, karena saya dapatkan informasi air yang dari desa berada di bagian atas sudah surut dan tinggal yang di bagian bawah yang biasanya dalam waktu dekat ini juga akan segera surut," demikian Budi.