Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, mewaspadai kemunculan buaya saat sungai sedang pasang agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
"Belum lama ini kami mengevakuasi seekor buaya. Buaya itu ditangkap warga Desa Handil Sohor di sebuah parit saat sungai sedang pasang," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Sabtu.
Populasi buaya di Sungai Mentaya dan sejumlah anak sungainya diperkirakan masih cukup banyak. Konflik antara buaya dengan manusia juga masih sering terjadi, bahkan ada yang sampai menimbulkan korban jiwa.
Masyarakat diimbau selalu mewaspadai satwa ganas itu saat beraktivitas di sungai. Terlebih saat sungai pasang, buaya bisa lebih leluasa masuk ke perairan kawasan permukiman sehingga cukup berisiko bagi keselamatan warga.
Warga diminta tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa memicu kemunculan buaya, seperti memelihara ternak dekat sungai dan membuang bangkai ternak ke sungai karena rawan mengundang kemunculan buaya.
Buaya yang kelaparan bisa mencari makanan hingga ke perairan dekat permukiman warga. Jika ada ternak dekat sungai atau bangkai ternak yang dibuang ke sungai maka buaya bisa datang untuk memakannya, terlebih saat sungai sedang pasang karena satwa liar itu semakin leluasa masuk ke perairan permukiman.
Baca juga: Penyelenggaraan kurban di Kotim wajib patuhi protokol kesehatan
Seperti pada Sabtu (18/7) pekan lalu, warga Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menangkap seekor buaya muara dengan panjang sekitar 2,1 meter. Buaya betina dengan cacat sebelah matanya itu ditangkap warga di parit dekat permukiman warga.
Saat air sedang pasang pada sore hari, buaya masuk ke parit kecil selebar satu meter di samping rumah warga. Warga yang mengetahui kemunculan buaya itu kemudian menangkapnya beramai-ramai.
Buaya itu kemudian dibawa ke Polsek setempat karena khawatir akan dibunuh warga. BKSDA Pos Sampit yang menerima laporan tersebut, kemudian mengevakuasi pada pagi harinya.
Buaya itu dibawa ke kantor BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat. Buaya kemudian langsung dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau.
Baca juga: Dinsos Kotim ingatkan jangan ada penyimpangan bantuan sosial
Baca juga: Pola konsorsium jadi solusi keterbatasan anggaran infrastruktur Kotim