Petani hidroponik di Kotim semakin bersemangat

id Petani hidroponik di Kotim semakin bersemangat, hidroponik, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Petani hidroponik di Kotim semakin bersemangat

Komunitas Petani Hidroponik Sampit saat berada di kebun Hidroponik 88 Radar Sampit usai silaturahmi sekaligus pembentukan pengurus, Sabtu (1/8/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Sayuran dan buah yang dihasilkan melalui penanaman sistem hidroponik semakin diminati masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sehingga petani hidroponik setempat pun semakin bersemangat.

"Kini semakin banyak masyarakat yang mengenal sayuran hidroponik dan merasakan kelebihannya, makanya permintaan juga mulai banyak. Makanya kini pertanian sistem hidroponik ini juga semakin dilirik sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan," kata Ketua Petani Hidroponik Sampit, Heru Prayitno di Sampit, Sabtu.

Komunitas Petani Hidroponik Sampit baru saja dibentuk dengan kepengurusan dipercayakan kepada Heru Prayitno sebagai Ketua, Teguh sebagai Sekretaris dan Amir sebagai Bendahara. Komunitas ini merupakan kumpulan orang-orang yang hobi bertani dengan sistem hidroponik.

Anggota komunitas ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti pegawai negeri sipil, pegawai BUMN, pegawai swasta, polisi hingga wartawan. Meski beranjak dari hobi, namun kini sudah banyak anggota komunitas ini yang membuat pertanian hidroponik skala besar karena permintaan sayuran yang mereka hasilkan terus meningkat.

Bertani dengan sistem hidroponik dinilai sangat menguntungkan dan bisa dilakukan siapa saja. Buktinya, anggota komunitas ini berasal dari berbagai profesi, namun mereka masih bisa menjalankan hobi bertani hidroponik yang kini justru bisa memberikan penghasilan tambahan.

Pertanian yang mengandalkan air nutrisi ini dinilai lebih mudah dan bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal musim. Ini sangat berbeda dengan pertanian menggunakan tanah sebagai media tanam yang memerlukan berbagai persiapan, seperti mengolah tanah dan persiapan lainnya.

Baca juga: Marak asusila terhadap anak, Kapolres Kotim imbau komunikasi keluarga ditingkatkan

Sistem hidroponik juga tidak menggunakan pestisida sehingga dinilai mampu menghasilkan sayuran dan buah yang lebih sehat. Selain itu, pertanian dengan sistem ini bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal musim.

Dibentuknya komunitas diharapkan dapat membuat petani hidroponik semakin bersemangat dan bisa lebih mengembangkan usahanya. Komunitas ini menjadi tempat belajar bersama, berbagi informasi, bahkan berbagi rezeki dengan saling mencukupi jika ada permintaan sayuran jenis tertentu dalam jumlah banyak.

Hidroponik dinilai memiliki potensi cukup bagus karena permintaan yang terus meningkat. Untuk itulah komunitas ini dibentuk dengan tujuan saling mendukung sehingga bisa maju bersama-sama.

"Kami membuat program untuk bersama-sama belajar dan meningkatkan kapasitas agar semua bisa maju. Semoga perkembangannya semakin baik sehingga bisa membawa manfaat bagi banyak orang," harap Heru.

Sementara itu, selain menjual sayuran hidroponik secara langsung, kini mulai ada yang mengembangkan produk berbahan sayuran hidroponik seperti jus segar dan kue berbahan pakcoy. Inovasi ini diharapkan bisa menghasilkan nilai tambah yang menguntungkan dalam bisnis pertanian hidroponik.

Baca juga: Pria ini tega bunuh ayah tiri hanya karena disuruh menghadiri tahlilan

Baca juga: Legislator Kotim imbau perayaan Idul Adha mengedepankan protokol pencegahan COVID-19