Perantau ini ingin terus menjadi peserta JKN-KIS

id bpjs kesehatan muara teweh,peserta jkn-kis, perantau

Perantau ini ingin terus menjadi peserta JKN-KIS

Sarce Kalipung seorang peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Swasta ketika dirawat di RSUD Muara Teweh, Senin ((24/08/2020).ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Sarce Kalipung (47) salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional –Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Swasta merasa bersyukur memiliki jaminan kesehatan yang dibayarnya bersama dengan perusahaannya setiap bulannya.

Pasalnya sejak 10 tahun lalu merantau dari Sulawesi Barat hingga saat ini berada di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, ia hanya tinggal bersama tiga orang anaknya dengan penghasilan secukupnya.

"Sudah sepuluh tahun merantau bekerja di perusahaan swasta sebagai petugas laundry dan sekarang hidup bersama tiga orang anak, dengan penghasilan secukupnya. Saya bersyukur bisa berobat dengan menggunakan kartu JKN-KIS," kata Sarce di Muara Teweh, Senin.

Menceritakan pengalaman berobatnya, saat dikunjungi petugas BPJS SATU (Siap Membantu), Ia mengungkapkan ketika harus dirawat di RSUD Muara Teweh karena adanya benjolan dibagian kepala dan beberapa bulan terakhir semakin membesar dan terasa nyeri.

"Sebelumnya hanya berobat di tingkat pertama, namun karena beberapa bulan terakhir benjolan yang ada dikepala saya semakin besar kemudian dirujuk ke RSUD Muara Teweh ternyata berdasarkan pemeriksaan benjolan tersebut harus segera diangkat agar tidak semakin parah," cerita perempuan asal Mamuju ini.

Ia pun mengakui mendapat pelayanan yang baik selama perawatan dan sudah tidak khawatir akan biaya jaminan kesehatannya karena sudah dijamin oleh program JKN-KIS.

"Ini pertama kali saya merasakan dirawat di rumah sakit walaupun masih masa pandemi tapi pelayanannya tetap baik, ruangannya nyaman dan tenaga kesehatannya juga ramah. Yang terpenting juga saya sudah tidak khawatir dengan biaya pengobatan karena sudah dijamin oleh program JKN-KIS, kalau bayar sendiri operasinya tentunya akan terasa berat," ungkapnya.

Dia juga berharap agar dapat terus menjadi peserta JKN-KIS terlepas nantinya masih bekerja atau sudah tidak lagi.

"Dengan adanya pandemi ini tidak dipungkiri juga akan berdampak kepada perusahaan dan adanya pengurangan karyawan, namun terlepas dari itu saya berharap selalu ingin menjadi peserta JKN-KIS baik dari segmen PPU maupun segmen lainnya," ujarnya.