Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diingatkan jangan lengah terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan karena kondisi cuaca saat ini dinilai cukup rawan, apalagi kebakaran lahan telah terjadi di sejumlah titik.
"Dengan kejadian dua titik hot spot yang terjadi Desa Tanah Putih dan Kandan, menjadi "warning" untuk Pemkab Kotim menyiagakan Satgas Karhutla, baik di tingkat kabupaten sampai ke kelurahan dan desa, sebagai upaya penanggulangan secara cepat apabila muncul titik hot spot yang baru," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah di Sampit, Kamis.
Saat ini Kotawaringin Timur secara umum sedang dihadapkan pada pada tiga masalah yakni pandemi COVID-19 yang masih terjadi, musibah banjir secara bergantian di sejumlah kecamatan dan kini kebakaran lahan yang mulai terjadi.
Ketiga masalah itu sama-sama harus ditangani dengan baik dan maksimal karena sama-sama menyangkut keselamatan dan dampaknya terhadap perekonomian warga. Jangan sampai ada yang diantaranya yang terabaikan karena dampaknya juga akan menimbulkan masalah.
Pemerintah daerah saat ini dituntut bekerja keras untuk menanggulangi ketiga masalah krusial tersebut. Tantangan berat tidak hanya dalam hal terbatasnya keuangan dan sarana, tetapi juga masih rendahnya kesadaran masyarakat, khususnya dalam membantu mencegah penularan COVID-19 dan kebakaran lahan.
Namun apapun kondisinya, pemerintah bertanggung jawab dan harus melakukan upaya-upaya nyata di lapangan untuk mencegah dan menanggulangi ketiga masalah tersebut.
Baca juga: Tujuh tokoh Kotim terima penghargaan
Terkait ancaman kebakaran lahan, berdasarkan pemetaan potensi rawan bencana oleh pemerintah daerah, ada 72 desa rawan kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur. Ini menjadi panduan tim Satgas Karhutla agar selalu waspada dan berupaya maksimal mencegah kebakaran.
Berdasarkan data BMKG, tahun ini sedikit terbantu karena diperkirakan kemarau yang terjadi termasuk kemarau basah. Diharapkan, kebakaran lahan yang terjadi tahun ini tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
Politisi muda Partai Golkar ini juga kita berharap Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah tentang tata kelola lahan untuk petani, segera disahkan sehingga dapat dijadikan panduan bagi daerah untuk memberikan edukasi bagi masyarakat yang berprofesi sebagai peladang atau petani.
Menurut Riskon, apapun upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan maka harus dilakukan. Kewaspadaan tinggi harus dilakukan karena kabupaten ini termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Api hanguskan rumah tokoh masyarakat Baamang Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan pemutakhiran data PBB-P2 dongkrak PAD
Berita Terkait
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib
Lapas Sampit laksanakan penandatanganan putusan pengadilan 30 warga binaan
Selasa, 17 Desember 2024 21:02 Wib
Bupati Kotim instruksikan evaluasi target pendapatan
Selasa, 17 Desember 2024 20:39 Wib