Penari tradisional terapkan protokol kesehatan saat latihan maupun pementasan
Kuala Kurun (ANTARA) - Penari tradisional dari Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menerapkan protokol kesehatan COVID-19, guna beradaptasi dengan tatanan normal baru.
Ketua Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun Tryoanda Nazareth saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan COVID-19 dilakukan baik itu saat latihan maupun saat pementasan.
“Misalnya saja, di sanggar kami menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. Jadi sebelum masuk ke sanggar dan berlatih, anggota wajib mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir,” ucapnya.
Baca juga: Sugianto-Edy targetkan raih 55 persen suara di Gumas
Kemudian, saat berlatih anggota diwajibkan menggunakan alat pelindung diri, bisa masker atau pelindung wajah. Saat berlatih, anggota juga dibagi menjadi beberapa kelompok, supaya jarak fisik antara yang satu dengan lainnya terjaga.
Dia menjelaskan, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun memiliki sekitar 20 anggota. Setiap latihan mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari lima hingga enam orang.
Latihan dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu, tepatnya mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Setiap kelompok berlatih selama 30 menit secara bergantian di sanggar seluas 5 x 6 meter persegi.
“Pandemi COVID-19 membuat kami harus beradaptasi. Awalnya memang susah berlatih dengan menggunakan APD, namun lama-lama kami terbiasa. Malah aneh rasanya jika tidak mengenakan APD,” bebernya.
Baca juga: Realisasi keuangan program family farming di Gumas capai 100 persen
Dia mengakui, selama pandemi COVID-19 permintaan untuk pentas tidak ada. Namun keadaan mulai membaik sejak September lalu, dimana sejumlah permintaan untuk pentas sudah mulai berdatangan.
Sekarang, sambung dia, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin dan penuh kesadaran, baik saat latihan maupun saat pentas di berbagai kegiatan.
“Intinya, walau saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun tidak berhenti untuk melestarikan kesenian daerah,” jelas pemuda yang akrab disapa Yoan ini.
Baca juga: Pemkab Gumas siap dukung program kerja PLN
Baca juga: Samakan persepsi, Bawaslu Gumas gelar rakor sentra Gakkumdu
Baca juga: Legislator Gumas: Segera lapor jika mengetahui ODGJ dipasung
Ketua Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun Tryoanda Nazareth saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan COVID-19 dilakukan baik itu saat latihan maupun saat pementasan.
“Misalnya saja, di sanggar kami menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. Jadi sebelum masuk ke sanggar dan berlatih, anggota wajib mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir,” ucapnya.
Baca juga: Sugianto-Edy targetkan raih 55 persen suara di Gumas
Kemudian, saat berlatih anggota diwajibkan menggunakan alat pelindung diri, bisa masker atau pelindung wajah. Saat berlatih, anggota juga dibagi menjadi beberapa kelompok, supaya jarak fisik antara yang satu dengan lainnya terjaga.
Dia menjelaskan, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun memiliki sekitar 20 anggota. Setiap latihan mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari lima hingga enam orang.
Latihan dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu, tepatnya mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Setiap kelompok berlatih selama 30 menit secara bergantian di sanggar seluas 5 x 6 meter persegi.
“Pandemi COVID-19 membuat kami harus beradaptasi. Awalnya memang susah berlatih dengan menggunakan APD, namun lama-lama kami terbiasa. Malah aneh rasanya jika tidak mengenakan APD,” bebernya.
Baca juga: Realisasi keuangan program family farming di Gumas capai 100 persen
Dia mengakui, selama pandemi COVID-19 permintaan untuk pentas tidak ada. Namun keadaan mulai membaik sejak September lalu, dimana sejumlah permintaan untuk pentas sudah mulai berdatangan.
Sekarang, sambung dia, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin dan penuh kesadaran, baik saat latihan maupun saat pentas di berbagai kegiatan.
“Intinya, walau saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun tidak berhenti untuk melestarikan kesenian daerah,” jelas pemuda yang akrab disapa Yoan ini.
Baca juga: Pemkab Gumas siap dukung program kerja PLN
Baca juga: Samakan persepsi, Bawaslu Gumas gelar rakor sentra Gakkumdu
Baca juga: Legislator Gumas: Segera lapor jika mengetahui ODGJ dipasung