Legislator Gumas apresiasi penerapan protokol kesehatan oleh penari tradisional
Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Iceu Purnamasari mengapresiasi penari tradisional dari Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun yang disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun menerapkan protokol kesehatan COVID-19, mereka beradaptasi dengan tatanan normal baru. Ini patut kita apresiasi,” ucap Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini menyebut, pandemi COVID-19 membuat setiap orang harus beradaptasi dengan tatanan normal baru.
Baca juga: Penari tradisional terapkan protokol kesehatan saat latihan maupun pementasan
Walau demikian, ujar perempuan kelahiran Kuala Kurun ini, jangan sampai pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat terhenti, termasuk aktivitas di bidang seni khususnya seni tari.
“Kuncinya kita harus beradaptasi, membiasakan diri melakukan 4M yakni yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak minimal satu meter, dan menghindari kerumunan,” paparnya.
Politisi Partai Golongan Karya ini berharap apa yang dilakukan oleh Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Sugianto-Edy targetkan raih 55 persen suara di Gumas
Sebelumnya, Ketua Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun Tryoanda Nazareth mengatakan bahwa penari tradisional dari sanggar mereka menerapkan protokol kesehatan COVID-19, guna beradaptasi dengan tatanan normal baru.
“Pandemi COVID-19 membuat kami harus beradaptasi. Awalnya memang susah berlatih dengan menggunakan APD, namun lama-lama kami terbiasa. Malah aneh rasanya jika tidak mengenakan APD,” bebernya.
Sekarang, sambung dia, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin dan penuh kesadaran, baik saat latihan maupun saat pentas di berbagai kegiatan.
“Intinya, walau saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun tidak berhenti untuk melestarikan kesenian daerah,” jelas pemuda yang akrab disapa Yoan ini.
Baca juga: Realisasi keuangan program family farming di Gumas capai 100 persen
Baca juga: Pemkab Gumas siap dukung program kerja PLN
Baca juga: Samakan persepsi, Bawaslu Gumas gelar rakor sentra Gakkumdu
“Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun menerapkan protokol kesehatan COVID-19, mereka beradaptasi dengan tatanan normal baru. Ini patut kita apresiasi,” ucap Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini menyebut, pandemi COVID-19 membuat setiap orang harus beradaptasi dengan tatanan normal baru.
Baca juga: Penari tradisional terapkan protokol kesehatan saat latihan maupun pementasan
Walau demikian, ujar perempuan kelahiran Kuala Kurun ini, jangan sampai pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat terhenti, termasuk aktivitas di bidang seni khususnya seni tari.
“Kuncinya kita harus beradaptasi, membiasakan diri melakukan 4M yakni yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak minimal satu meter, dan menghindari kerumunan,” paparnya.
Politisi Partai Golongan Karya ini berharap apa yang dilakukan oleh Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Sugianto-Edy targetkan raih 55 persen suara di Gumas
Sebelumnya, Ketua Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun Tryoanda Nazareth mengatakan bahwa penari tradisional dari sanggar mereka menerapkan protokol kesehatan COVID-19, guna beradaptasi dengan tatanan normal baru.
“Pandemi COVID-19 membuat kami harus beradaptasi. Awalnya memang susah berlatih dengan menggunakan APD, namun lama-lama kami terbiasa. Malah aneh rasanya jika tidak mengenakan APD,” bebernya.
Sekarang, sambung dia, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin dan penuh kesadaran, baik saat latihan maupun saat pentas di berbagai kegiatan.
“Intinya, walau saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19, Sanggar Dandang Tingang Kuala Kurun tidak berhenti untuk melestarikan kesenian daerah,” jelas pemuda yang akrab disapa Yoan ini.
Baca juga: Realisasi keuangan program family farming di Gumas capai 100 persen
Baca juga: Pemkab Gumas siap dukung program kerja PLN
Baca juga: Samakan persepsi, Bawaslu Gumas gelar rakor sentra Gakkumdu