Sampit (ANTARA) - Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (16/10) malam hingga Sabtu pagi membuat Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, nyaris dikepung banjir karena luapan air terjadi di banyak tempat.
"Tadi saya harus mengikuti petugas yang memandu agar sepeda motor saya tidak terperosok ke lubang atau samping jalan yang terendam banjir di Jalan Sudirman," kata Rahmat, warga Sampit, Sabtu.
Jalan Jenderal Sudirman km 3,4 Sampit terendam cukup dalam pada Sabtu pagi. Pengendara roda dua yang melintas harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok ke lubang atau sisi jalan.
Pengendara harus memilih jalur yang tidak terlalu dalam supaya air tidak sampai membuat mesin sepeda motor mati. Pengendara roda empat pun harus mengurangi kecepatan karena banjir tersebut menghambat laju kendaraan mereka.
Kondisi itu cukup mengganggu karena lalu lintas di jalan yang merubah akan bagian dari ruas jalan Trans Kalimantan Poros Selatan menuju tiga kabupaten di wilayah barat itu cukup padat kendaraan.
Banjir juga sempat merendam satu titik di Jalan HM Arsyad. Penyebabnya adalah tersumbatnya arus air di sebuah anak sungai sehingga air tertahan dan meluber merendam jalan di sekitar kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Satu alat berat dikerahkan untuk mengeruk dan mengangkat rumput, sampah dan enceng gondok yang menyumbat di bawah jembatan. Setelah itu, arus air menjadi lancar sehingga air yang merendam badan jalan secara perlahan surut. Sebelumnya kejadian seperti juga pernah terjadi di lokasi yang sama.
Banjir juga merendam jalan dan pekarangan rumah warga di sejumlah lokasi. Bahkan ada rumah yang sempat terendam, namun kemudian surut.
RSUD dr Murjani Sampit juga tidak luput dari banjir akibat tingginya curah hujan. Ada empat ruang pelayanan yang sempat ditutup lantaran air masuk ke dalam ruang perawatan yang umumnya merupakan bangunan lama yang posisinya memang rendah.
Penjabat Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Suparmadi terlihat datang meninjau kondisi banjir di rumah sakit yang terletak di Jalan HM Arsyad tersebut. Kondisi itu menjadi bahan bagi pemerintah daerah untuk mencarikan solusi.
"Pelayanan tetap diberikan, tapi memang ada empat ruangan yang tidak bisa digunakan karena terendam. Ini tentu cukup mengganggu dalam pelayanan. Ini menjadi perhatian serius kami," ujar Suparmadi.
Untuk mempercepat agar air surut, Suparmadi mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengerahkan mesin pompa untuk membuang air ke saluran pembuangan.
Baca juga: KPU Kotim pastikan pasien COVID-19 tidak kehilangan hak pilihnya
Baca juga: Penghuni Lapas Sampit turut dongkrak jumlah pemilih Kotim
Baca juga: Kesembuhan pasien COVID-19 meningkat, masyarakat Kotim diimbau terus waspada
Berita Terkait
Tim dayung Indonesia nyaris rebut medali women's quad Asian Games
Senin, 25 September 2023 12:07 Wib
Karhutla di Tapin nyaris merembet ke pemukiman warga
Sabtu, 19 Agustus 2023 21:01 Wib
Jalan nasional menuju Kota Kuala Kurun nyaris putus akibat longsor
Selasa, 18 Oktober 2022 21:19 Wib
Sebuah mobil nyaris terjun dari lantai dua gedung parkir RS Polri
Selasa, 20 September 2022 20:13 Wib
Warga Sampit selamatkan anak bekantan buta yang nyaris tertabrak
Kamis, 28 Juli 2022 7:35 Wib
Mesin ATM Bank Kalteng di Palangka Raya kembali nyaris dibobol maling
Selasa, 5 Juli 2022 15:34 Wib
Girder proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung nyaris sundul pengendara yang lewat
Selasa, 14 Juni 2022 15:22 Wib
Tidak ada peserta lomba Jukung Tradisional yang nyaris tenggelam
Kamis, 19 Mei 2022 22:28 Wib