Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih yang kini sedang dikembangkan merupakan simbol kemandirian bangsa.
"Dengan adanya vaksin Merah Putih ini, selain dapat mempercepat pemulihan, juga menghemat pembelian vaksin luar negeri yang tentunya harganya jauh lebih mahal," kata Menristek dalam webinar, Selasa.
Baca juga: Vaksin Merah Putih diharapkan bisa diproduksi tahun 2022
Menristek menuturkan vaksin Merah Putih yang diproduksi sendiri oleh bangsa Indonesia diharap bisa lebih manjur dan aman dibandingkan vaksin buatan luar negeri. Sebab, pengembangannya diambil dari virus yang bersirkulasi di Indonesia.
Vaksin nantinya akan memberikan rasa aman dan nyaman untuk setiap orang sehingga kegiatan perekonomian dapat kembali berjalan seperti sebelum pandemi COVID-19, lanjut dia.
Saat ini ada enam institusi dalam negeri yang mengembangkan vaksin Merah Putih, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung.
Menristek mengatakan, Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19 memakai prinsip cepat, efektif, mandiri dan keamanan dalam mengembangkan vaksin.
Baca juga: Presiden Jokowi minta Tim Vaksin Merah Putih kerja cepat
Prinsip cepat dan tepat diperlukan karena saat ini semua negara berlomba-lomba mengembangkan vaksin COVID-19. Sementara prinsip efektif penting agar vaksin dapat cocok untuk mengatasi virus, terutama yang bertransmisi di Indonesia. Keamanan juga diperhatikan agar vaksin tidak memberikan efek samping berbahaya.
"Mandiri menjadi sangat penting karena negara kita bukan negara kecil, negara dengan penduduk 260 juta tidak bisa begitu saja menggantungkan kebutuhannya akan vaksin dengan membeli dari luar negeri," lanjutnya.
Menristek juga mengingatkan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari "resource-driven economy" menjadi "innovation-driven economy", bangsa inovatif yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri serta berdaya saing global.
Dia memuji inovasi dan motivasi para peneliti yang tetap berkreasi di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Pengembangan vaksin Merah Putih sudah 50 persen selesai
"Pandemi COVID-19 nyatanya telah meningkatkan ekosistem riset dan inovasi bangsa dengan terciptanya berbagai produk riset karya anak bangsa yang berasal dari berbagai lembaga penelitian, terutama perguruan tinggi di Indonesia."
Kunci utama penguatan inovasi adalah melalui sinergi "triple helix", sinergi dan penyatuan tiga kalangan yang terdiri dari kalangan akademik, bisnis atau pengusaha dan pemerintah.
Menristek mengatakan, pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di tengah peringatan Hari Pahlawan hendaknya jadi momentum mewujudkan kemandirian nasional, serta menjadikan inovasi sebagai solusi pemulihan perekonomian.
"Indonesia memperingati hari pahlawan tahun ini dengan bersama-sama dan bersatu menghadapi krisis kesehatan dan perekonomian melalui kolaborasi 'triple helix'," kata dia.
Baca juga: Presiden Jokowi : Vaksin Merah Putih diperkirakan diproduksi pertengahan 2021
Berita Terkait
Kiper Bayern Munich mendapat kartu merah untuk pertama kali
Rabu, 4 Desember 2024 8:08 Wib
Harga cabai rawit merah capai Rp39.520 per kg di akhir November
Sabtu, 30 November 2024 14:26 Wib
Harga cabai rawit merah capai Rp40.430 per kg
Sabtu, 23 November 2024 13:55 Wib
Justin Hubner sebut soal kartu merah, bagian dari pekerjaan
Kamis, 21 November 2024 5:29 Wib
PT Pindad akui sanggup produksi Maung untuk kendaraan operasional Menteri
Senin, 28 Oktober 2024 15:56 Wib
Kabinet Merah Putih ingin kerja cepat usai retreat
Minggu, 27 Oktober 2024 16:17 Wib
Presiden Prabowo ingatkan Kabinet Merah Putih untuk bekerja sebagai tim
Jumat, 25 Oktober 2024 17:57 Wib
Presiden Prabowo tekankan pesan antikorupsi untuk anggota KMP selama retreat
Jumat, 25 Oktober 2024 17:55 Wib