Pemkab Barut dorong desa cari inovasi pengelolaan air bersih

id air bersih desa di barut,dinas sosial pmd barut,bumdes

Pemkab Barut dorong desa cari inovasi pengelolaan air bersih

Plt Kepala Dinas Sosial PMD Barito Utara Eveready Noor didampingi Camat Lahei Barat Adi Suwarman, Kades Luwe Hulu Arisandi dan Ketua BPD Luwe Hulu Shela Oktiawati meninjau lokasi sumber mata air bersih di Desa Luwe Hulu, Minggu (15/11/2020). ANTARA/HO-Dinas Sosial PMD Barito Utara

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mendorong pemerintahan desa di daerah ini mencari inovasi dalam pengelolaan air bersih melalui badan usaha milik desa (Bumdes) masing-masing desa.

"Kepada desa-desa  yang masih terkendala air bersih kami minta segera cari inovasi baik berupa bendungan, dam, embung air, air pegunungan dengan memperhatikan kelayakan air yang dipakai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan, Masyarakat dan Desa Kabupaten Barito Utara Eveready Noor di Muara Teweh, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan hasil dari peninjauan lapangan ke sejumlah sumber air bersih pegunungan pada beberapa desa, masyarakat setempat selalu mendukung upaya-upaya pemerintahan desa di daerah ini dalam memberikan pelayanan penyedian air bersih di desa masing-masing.

Salah satu desa yang dikunjungi yakni pengelolaan air bersih di Desa Luwe Hulu Kecamatan Lahei Barat yang memanfaatkan sumber air bersih melalui air pegunungan di desa setempat dan hampir semua warga sudah tidak memakai air dari Sungai Barito lagi.
 
"Mengingat, kebutuhan air sangat utama bagi masyarakat terutama dalam saat menghadapi musim kemarau, sehingga harus dikelola secara maksimal dan untuk pengelolaan air bersih Desa Luwe Hulu tersebut yang dikelola Bumdes sudah sangat tepat," kata Eveready Noor.

Kepala Desa Luwe Hulu Arisandi mengatakan air bersih ini diambil dari mata air pegunungan yang jaraknya dari desa ke sumber air bersih kurang lebih dua kilometer menembus hutan dan semak belukar.

"Air bersih ini menggunakan sistim gravitasi, dari bukit turun ke dataran rendah, pengelolaan air bersih ini kami serahkan ke Bumdes Liang Santuyun Desa Luwe Hulu untuk mengelolanya," kata didampingi Ketua BPD Shela Oktiawati. 

Dia mengatakan, jumlah pelanggan pengguna air bersih ini sebanyak 351 rumah, sumber dana pembuatan air bersih ini berasal dari dana desa (DD) dan bantuan dari Ophir Indonesia Bangkanai sebesar Rp1,9 miliar dalam dua tahun (dua tahap).

Untuk kendala saat ini, kata dia, debit air yang dibutuhkan hampir tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat desa dan pihaknya akan berencana membuat sumur sumur bor di sekitar desa. 

"Sumber mata ini merupakan hibah tanah dari salah seorang masyarakat di Desa Luwe Hulu atas nama ibu Itai," kata Arisandi.

Egon salah seorang penduduk pelanggan air bersih mengatakan sangat terbantu dengan adanya air bersih dari pegunungan ini dan air yang di gunakan ini layak untuk cuci, mandi dan bisa digunakan untuk air minum.

"Bahkan kadang-kadang air ini langsung kami minum tanpa direbus karena airnya bersih dan jernih, untuk perwatan sarana dan prasarana kami warga desa siap membantu Pemdes, kami ucapkan terima kasih kepada Pemdes dan BPD Desa Luwe Hulu," ujar dia.