Tamiang Layang (ANTARA) - Sebanyak 233 ustaz dan ustazah di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mengikuti sertifikasi yang dilaksanakan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia setempat di Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur.
“Tujuannya untuk menyamakan pembelajaran kurikulum pendidikan agama Islam di tingkat desa-desa se-Kabupaten Bartim,” kata Asisten I Rusdianoor mewakili Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, sertifikasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran ustaz dan ustazah sesuai tempat tinggalnya di Kabupaten Bartim.
Pemkab Bartim memberikan dukungan penuh agar pendidikan agama Islam yang dilaksanakan benar-benar terlaksana dengan baik. Untuk itu, Pemkab Bartim menyediakan bantuan dana sebesar Rp600 ribu per orang untuk ustaz dan ustazah.
“Dana tersebut bersumber dari Bansos. Insya Allah tahun 2021 ada kenaikan,” kata Rusdiannor.
APBD Pemkab Bartim 2021 sedang dalam tahapan evaluasi Gubernur Kalteng melalui Biro Hukum Sekretariat Pemprov Kalteng.
Ketua BKPRMI Kabupaten Bartim, Zainal Hamli menjelaskan, sertifikasi dilakukan untuk memberikan pencerahan kembali kepada ustaz dan ustazah sehingga lebih bersemangat memberikan pendidikan kepada anak didik.
“Dalam sertifikasi ini, materi yang diberikan bukan saja kurikulum, tetapi juga berkaitan dengan pendidikan lainnya seperti bahaya narkoba dari Polres Bartim dan wawasan kebangsaan yang dibawakan Pabung Kodim 1012 Buntok,” kata Zainal.
Dijelaskan Zainal, bahaya narkoba diharapkan disampaikan kembali pada ustaz dan ustazah kepada anak didiknya baik di TK maupun TPA, sebagai bekal pendidikan anak usia dini untuk terhindar dari bahaya narkoba.
Sedangkan materi wawasan kebangsaan bertujuan supaya ustaz dan ustazah memiliki pemahaman yang sama tentang wawasan kebangsaan. Harapannya dalam menyampaikan pelajaran kepada anak didik tidak menjurus kepada hal-hal yang bertentangan dengan pemerintah demi menjaga keutuhan NKRI.
"Pada kesempatan yang sama nanti Bupati Bartim Ampera AY Mebas juga akan menyampaikan materi secara virtual tentang kebijakan pemerintah daerah dalam keberagaman beragama," imbuhnya.
Para ustaz dan ustazah juga diminta menyampaikan maupun mensosialisasikan kepada anak didiknya untuk menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan sertifikasi ustaz dan ustazah dilaksanakan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Para ustaz dan ustazah diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sebelum masuk ruangan pun diperiksa suhu tubuh.
“Satu ruang hanya mampu menampung 60 orang. Dikarenakan keterbatasan ruang maka dilaksanakan dalam empat kali pertemuan atau tatap muka untuk masing-masing peserta sebanyak 60 orang,” demikian Zainal Hamli.
Baca juga: Pleno rekapitulasi suara Pilkada Kalteng tingkat Kecamatan di Bartim selesai
Berita Terkait
Pemkab Kapuas diminta jaga stabilitas stok dan harga bahan pokok
Minggu, 17 November 2024 12:04 Wib
Specs dan Piero Indonesia rilis lini produk musim panas 2025
Sabtu, 16 November 2024 22:05 Wib
Kesinambungan pembangunan jadi rekomendasi Konferensi Cendekiawan dan akademisi Katolik Kalteng
Sabtu, 16 November 2024 21:54 Wib
KPU Barut simulasi pemungutan dan penghitungan suara pilkada
Sabtu, 16 November 2024 20:08 Wib
Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Sabtu, 16 November 2024 14:55 Wib
Pelaku pembunuh dan pembuang mayat terbungkus kasur diancam hukuman mati
Sabtu, 16 November 2024 14:04 Wib
DPRD Gunung Mas ingatkan kades hati-hati kelola anggaran
Sabtu, 16 November 2024 13:45 Wib
Bartim komitmen tingkatkan transparansi dan integritas, kejar target MCP 90 persen
Sabtu, 16 November 2024 13:19 Wib