P2L solusi ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19

id Seruyan, kuala pembuang, umm, universitas muhammadiyah malang, pekarangan pangan lestari, pmm, pengabdian masyarakat mahasiswa

P2L solusi ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19

Salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 14, Kelompok 20 menyiram tanaman hasil pelatihan P2L di Kuala Pembuang, Kamis, (17/12/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dengan melaksanakan pelatihan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kepada ibu rumah tangga sebagai solusi ketahanan pangan di masa COVID-19.

“Pandemi COVID-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan susah mencari pekerjaan, sehingga dengan P2L ini, akan sangat membantu untuk asupan makanan maupun tambahan penghasilan,” kata Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Risda Suwandi, di Kuala Pembuang, Jumat.

Lebih lanjut ia menjelaskan, P2L ini merupakan kegiatan yang memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan bercocok tanam komoditas tanaman pangan yang hasilnya bisa sebagai bahan untuk dikonsumsi sendiri atau bisa juga diperjualbelikan.

Menurutnya di masa pandemi ini masyarakat dituntut lebih banyak di rumah namun tetap produktif, sehingga kegiatan seperti ini sangat cocok dilakukan, selain untuk kebutuhan sehari-hari juga bisa menambah penghasilan.

Mahasiswi yang mengambil jurusan agribisnis itu menyampaikan, kelompoknya memilih melakukan PMM di Seruyan atau di tanah kelahiran, sebab mereka ingin mengembangkan daerahnya yang dinilai masih minim kegiatan pertanian yang dilaksanakan oleh wanita, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan untuk ibu rumah tangga.

“Kami dari kelompok 20 sengaja melakukan pelatihan ini di kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hantantiring ini, agar pertanian dapat dikembangkan dengan maksimal, karena di Seruyan tampaknya masih minim kegiatan pertanian yang dilakukan oleh wanita,” terangnya.

Mahasiswi semester 5 tersebut berharap dengan adanya pelatihan P2L, bisa membantu ibu-ibu untuk menambah penghasilan, serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, bisa memotivasi ibu rumah tanggal lainnya untuk mengembangkan hal tersebut.

“Kami harap P2L ini tidak terputus di sini saja, tapi bisa berkembang kepada ibu rumah tangga lainnya,” tambah Risda.

Pihaknya berupaya meningkatkan partisipasinya guna mendorong masyarakat agar bisa lebih kreatif dan inovatif, sehingga meski di tengah pandemi COVID-19 yang belum jua usai, bisa tetap produktif.