Guru di Bartim dibekali pembelajaran berbasis numerasi dan literasi

id Guru di Bartim dibekali pembelajaran berbasis numerasi dan literasi, Bartim, covid-19

Guru di Bartim dibekali pembelajaran berbasis numerasi dan literasi

Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah diajari bimbingan teknis pembelajaran berbasis numerasi dan literasi di Tamiang Layang, Senin (28/12/2020). ANTARA/HO-PGRI Bartim

Tamiang Layang  (ANTARA) - Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah diajari bimbingan teknis pembelajaran berbasis numerasi dan literasi.

“Bimtek yang digelar sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud RI yang akan menerapkan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter mulai tahun 2021,” kata Ketua PGRI Barito Timur sekaligus Ketua Panitia Kegiatan, Turaini di Tamiang Layang, Senin.

Turaini mengatakan, bimbingan teknis dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015.

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk baik grafik, tabel, bagan dan lainnya lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Kebijakan Kemendikbud ini merupakan pengganti ujian nasional yang terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2020. Assessment kompetensi minimum dan survei karakter terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa atau literasi, kemampuan bernalar menggunakan matematika atau numerasi serta penguatan pendidikan karakter.

Bimbingan teknis ini untuk memberikan pemahaman yang sama tentang basis pembelajaran numerasi dan literasi menyongsong dilaksanakannya assessment kompetensi minimum pada 2021.

Turaini juga menjelaskan, dikarenakan masih dalam pandemi COVID-19 maka bimbingan teknis dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Penerapan protokoler menjadi hal wajib agar terhindar dari penularan COVID-19. Ini juga upaya membantu memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Peserta sebanyak 100 orang terdiri dari guru SD, SLTP dan guru SLTA perwakilan 10 pengurus cabang PGRI se Kabupaten Bartim dibagi dalam dua sesi sebanyak 50 peserta setiap sesinya,” demikian Turaini.

Baca juga: Pelayanan Puskesmas Bentot kini semakin nyaman