SMA Negeri 1 Kurun masih kekurangan guru

id SMA Negeri 1 Kurun,SMA Negeri 1 Kurun masih kekurangan guru,gunung mas,gumas

SMA Negeri 1 Kurun masih kekurangan guru

Kepala SMA Negeri 1 Kurun Batuah. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Batuah mengatakan sekolah itu masih kekurangan guru untuk sejumlah mata pelajaran.

“Di SMA Negeri 1 Kurun ada satu guru yang masuk, namun ada dua guru yang keluar,” ucap Batuah saat memberi keterangan kepada awak media di Kuala Kurun, Rabu.

Mantan Kepala SMA Negeri 1 Sepang ini menjelaskan, SMA Negeri 1 Kurun mendapat tambahan satu orang guru calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2020, yakni guru matematika.

Baca juga: Legislator Gumas dukung pembangunan gedung serba guna Tewang Pajangan

Akan tetapi, ujar dia, ada dua guru tidak tetap (GTT) dari SMA Negeri 1 Kurun yang mendapat CPNS 2020, namun untuk penempatan di sekolah lain.

“Guru matematika CPNS 2020 yang kita dapat ini belum keluar surat keputusannya, jadi yang bersangkutan belum bisa melakukan tugas mengajar di SMA Negeri 1 Kurun,” bebernya.

Dia menyebut, SMA Negeri 1 Kurun saat ini  masih membutuhkan tambahan guru untuk sejumlah mata pelajaran, diantaranya tambahan satu guru matematika, satu guru ekonomi, satu guru olahraga, dan dua guru bahasa Indonesia.

Untuk mengatasi kekurangan guru, SMA Negeri 1 Kurun telah menyampaikan usulan kepada Dinas Pendidikan Kalteng. Hanya saja pihaknya belum mengetahui apakah usulan tersebut diterima atau tidak.

Baca juga: Legislator Gumas: Penyaluran BLT DD harus tepat sasaran

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa saat ini SMA Negeri 1 Kurun terdapat 25 rombongan belajar. Untuk jumlah peserta didik secara keseluruhan berjumlah sekitar 785 orang.

Saat ini, sambung dia, kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Kurun  dilakukan secara dalam jaringan atau online, mengingat pandemi virus corona atau COVID-19 masih terjadi.

“SMA Negeri 1 Kurun menyediakan gawai dan kuota internet untuk guru dan peserta didik. Untuk guru dananya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sedangkan peserta didik diberikan bantuan kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” jelas Batuah.

Baca juga: P2TP2A Gumas tangani lima kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang 2020

Baca juga: Legislator Gumas dukung rencana Air Terjun Batu Mahasur jadi wisata keluarga

Baca juga: Masyarakat Kalteng diajak dukung pembukaan akses baru Pulpis-Gumas