Perawat tetap harus contohkan penerapan prokes meski sudah divaksin
Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Rahmattambun meminta kepada perawat di kabupaten itu agar menjadi contoh penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat, meski sudah menjalani vaksinasi COVID-19.
"Vaksinasi COVID-19 tahap pertama ditujukan bagi tenaga kesehatan, termasuk perawat. Di Gumas, sebagian besar perawat telah menjalani vaksinasi COVID-19," ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
Bagi perawat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19, ujar dia, diharap dapat menjadi contoh dalam penerapan 5M kepada masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Dia menerangkan, yang dimaksud dengan 5M adalah memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Baca juga: Legislator Gumas: Sekolah perlu tingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kemalingan
Saat ini 386 perawat terdaftar sebagai anggota PPNI Gumas. Sebagian besar dari mereka telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan berlanjut ke vaksinasi COVID-19 dosis kedua.
Sedangkan sebagian kecil perawat lainnya, sambung dia, belum menjalani vaksinasi COVID-19 karena beberapa hal seperti pernah terkonfirmasi COVID-19, ibu hamil serta menyusui, dan lainnya.
"Bukan berarti mereka tidak menjalani vaksinasi COVID-19, hanya ditunda dan tetap akan divaksinasi. Nantinya akan diberi informasi agar datang ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa ulang dan divaksinasi," bebernya.
Baca juga: Upaya Pemkab Gunung Mas untuk pemulihan ekonomi
Dia pun mengingatkan kepada perawat di Gumas agar selalu menerapkan standar operasional prosedur saat bekerja, menggunakan alat pelindung diri dengan benar, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Lebih lanjut, dia mengaku sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun pada Selasa (16/2). Vaksin COVID-19 dosis kedua harus dijalani agar kekebalan lebih optimal.
“Setelah divaksin saya tidak merasakan adanya efek samping dan hanya merasa pegal-pegal. Saat ini saya sudah kembali bekerja seperti biasa,” jelas Rahmattambun yang menjabat sebagai Kepala Bidang Keperawatan di RSUD Kuala Kurun.
Baca juga: Legislator Gumas dorong para sarjana mendaftar jadi calon kades
Baca juga: Ini yang dirasakan Bupati Gumas usai vaksinasi COVID-19 dosis kedua
Baca juga: Bupati berharap Lewu Isen Mulang tekan penyebaran COVID-19 di Gumas
"Vaksinasi COVID-19 tahap pertama ditujukan bagi tenaga kesehatan, termasuk perawat. Di Gumas, sebagian besar perawat telah menjalani vaksinasi COVID-19," ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
Bagi perawat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19, ujar dia, diharap dapat menjadi contoh dalam penerapan 5M kepada masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Dia menerangkan, yang dimaksud dengan 5M adalah memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Baca juga: Legislator Gumas: Sekolah perlu tingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kemalingan
Saat ini 386 perawat terdaftar sebagai anggota PPNI Gumas. Sebagian besar dari mereka telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan berlanjut ke vaksinasi COVID-19 dosis kedua.
Sedangkan sebagian kecil perawat lainnya, sambung dia, belum menjalani vaksinasi COVID-19 karena beberapa hal seperti pernah terkonfirmasi COVID-19, ibu hamil serta menyusui, dan lainnya.
"Bukan berarti mereka tidak menjalani vaksinasi COVID-19, hanya ditunda dan tetap akan divaksinasi. Nantinya akan diberi informasi agar datang ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa ulang dan divaksinasi," bebernya.
Baca juga: Upaya Pemkab Gunung Mas untuk pemulihan ekonomi
Dia pun mengingatkan kepada perawat di Gumas agar selalu menerapkan standar operasional prosedur saat bekerja, menggunakan alat pelindung diri dengan benar, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Lebih lanjut, dia mengaku sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun pada Selasa (16/2). Vaksin COVID-19 dosis kedua harus dijalani agar kekebalan lebih optimal.
“Setelah divaksin saya tidak merasakan adanya efek samping dan hanya merasa pegal-pegal. Saat ini saya sudah kembali bekerja seperti biasa,” jelas Rahmattambun yang menjabat sebagai Kepala Bidang Keperawatan di RSUD Kuala Kurun.
Baca juga: Legislator Gumas dorong para sarjana mendaftar jadi calon kades
Baca juga: Ini yang dirasakan Bupati Gumas usai vaksinasi COVID-19 dosis kedua
Baca juga: Bupati berharap Lewu Isen Mulang tekan penyebaran COVID-19 di Gumas