Pembelajaran tatap muka di Kapuas sudah dimulai sejak awal 2021

id Pemkab kapuas, kuala kapuas, dinas pendidikan kapuas, suwarno muriyat, pembelajaran tatap muka

Pembelajaran tatap muka di Kapuas sudah dimulai sejak awal 2021

Kepala Dinas Pendidikan Kapuas, Suwarno Muriyat. (ANTARA/All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Sejak awal 2021 pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah sudah mulai dilaksanakan di beberapa kecamatan di daerah setempat.

"Sekolah di kecamatan yang ketegori zona hijau sejak awal 2021 sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Kapuas, Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Selasa.

Dikatakannya, pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan tetap menerapkan delapan daftar periksa sekolah PTM yang ketat. Meliputi sanitasi termasuk toilet bersih dan layak dan fasilitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS)/PKM terdekat.

Kemudian aturan dan imbauan dari sekolah menerapkan wajib masker, tersedia alat ukur suhu tubuh dengan jumlah yang memadai, sarana cuci tangan, cairan pembersih tangan atau handsanitizer dan desinfektan.

Sekolah juga melakukan pemetaan satuan pendidikan, untuk mengetahui orang di sekolah yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Lalu, lanjutnya, persetujuan komite sekolah belajar tatap muka dan surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik setuju, atau tidak setuju anaknya mengikuti PTM.

"Penerapan delapan daftar periksa sekolah PTM adalah sebagai adaptasi kebiasaan baru dalam pembelajaran di masa pandemi COVID-19," jelasnya.

Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kapuas ini menjelaskan, beberapa kecamatan yang melaksanakan PTM, diantaranya Kapuas Kuala, Tamban Catur dan sebagian Bataguh.

Kemudian Kecamatan Kapuas Murung, Dadahup, Mantangai, Kapuas Barat, Timpah, Pasak Talawang, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu dan Mandau Talawang.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka tersebut lebih efektif dibandingkan dengan belajar dari rumah (BDR).

“Tumbuh kembang peserta didik menjadi perhatian utama, selain kesehatan dan keselamatan untuk pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik," demikian Suwarno Muriyat.