Pemkot Palangka Raya naikkan target PAD sarang walet 316 persen lebih
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, pada tahun 2021 menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak sarang burung walet sebanyak 316 persen lebih dari capaian tahun 2020.
PAD sektor sarang burung walet di tahun 2020 mencapai Rp120 juta dan di tahun 2021 akan menaikkan target menjadi Rp500 juta atau naik sekitar 316 persen lebih, kata Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Palangka Raya Aratuni D Djaban, Jumat.
"Peningkatan target PAD dari sektor pajak sarang burung walet ini, juga telah dilakukan analisis dan perhitungan secara mendalam," tambahnya.
Dari hasil catatan yang dilakukan BPPRD Palangka Raya, sampai saat ini telah ada sekitar 700 lebih bangunan sarang burung walet. Di mana dari jumlah itu, ada sekitar 300 lebih pemilik telah memiliki NPWP.
"Sebanyak 700 bangunan sarang burung walet itu juga berpotensi bertambah. Kami juga terus melakukan pendataan dan inventarisasi kepemilikan dan lokasi serta kapasitas bangunan," katanya.
Dalam rangka mencapai target PAD tersebut pihaknya juga terus berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha sarang burung walet. Kemudian juga berencana melakukan pencatatan secara digital tentang proses jual beli yang dilakukan pengusaha.
Baca juga: Wali Kota: Vaksin tahap kedua di Palangka Raya dilaksanakan Senin
Dia menambahkan dengan adanya hubungan yang baik antara pengusaha maupun asosiasi, maka nantinya ada saling keterbukaan dan kejujuran mengenai kewajiban yang harus dilakukan pengusaha kepada pemerintah.
"Memang tak muda memungut pajak sarang burung walet. Namun kita harus terus membangun sistem yang mendukung serta meningkatkan kesadaran dan kejujuran para pengusaha dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak," katanya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Diskominfo Kota Palangka Raya ini pun optimis target Pendapatan Asli Daerah sektor sarang burung walet tersebut tercapai.
"Apalagi sampai awal triwulan kedua tahun ini PAD sektor sarang burung walet sudah mencapai 160 juta. Padahal per triwulan target PAD yang masuk ditarget 25 persen atau RP125 juta," kata pria berkacamata ini.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot pertahankan zona orange COVID-19
Baca juga: Palangka Raya pasang 35 alat perekam transaksi usaha kuliner
PAD sektor sarang burung walet di tahun 2020 mencapai Rp120 juta dan di tahun 2021 akan menaikkan target menjadi Rp500 juta atau naik sekitar 316 persen lebih, kata Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Palangka Raya Aratuni D Djaban, Jumat.
"Peningkatan target PAD dari sektor pajak sarang burung walet ini, juga telah dilakukan analisis dan perhitungan secara mendalam," tambahnya.
Dari hasil catatan yang dilakukan BPPRD Palangka Raya, sampai saat ini telah ada sekitar 700 lebih bangunan sarang burung walet. Di mana dari jumlah itu, ada sekitar 300 lebih pemilik telah memiliki NPWP.
"Sebanyak 700 bangunan sarang burung walet itu juga berpotensi bertambah. Kami juga terus melakukan pendataan dan inventarisasi kepemilikan dan lokasi serta kapasitas bangunan," katanya.
Dalam rangka mencapai target PAD tersebut pihaknya juga terus berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha sarang burung walet. Kemudian juga berencana melakukan pencatatan secara digital tentang proses jual beli yang dilakukan pengusaha.
Baca juga: Wali Kota: Vaksin tahap kedua di Palangka Raya dilaksanakan Senin
Dia menambahkan dengan adanya hubungan yang baik antara pengusaha maupun asosiasi, maka nantinya ada saling keterbukaan dan kejujuran mengenai kewajiban yang harus dilakukan pengusaha kepada pemerintah.
"Memang tak muda memungut pajak sarang burung walet. Namun kita harus terus membangun sistem yang mendukung serta meningkatkan kesadaran dan kejujuran para pengusaha dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak," katanya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Diskominfo Kota Palangka Raya ini pun optimis target Pendapatan Asli Daerah sektor sarang burung walet tersebut tercapai.
"Apalagi sampai awal triwulan kedua tahun ini PAD sektor sarang burung walet sudah mencapai 160 juta. Padahal per triwulan target PAD yang masuk ditarget 25 persen atau RP125 juta," kata pria berkacamata ini.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot pertahankan zona orange COVID-19
Baca juga: Palangka Raya pasang 35 alat perekam transaksi usaha kuliner