Facebook akan labeli konten terrkait vaksin COVID-19

id Facebook,konten terrkait vaksin COVID,Facebook akan labeli konten terrkait vaksin COVID-19

Facebook akan labeli konten terrkait vaksin COVID-19

Ilustrasi - Logo Facebook di layar komputer terpantul melalui layar gawai. ANTARA/REUTERS/Thomas Hodel/am.

Jakarta (ANTARA) -  Facebook Inc akan memberikan label untuk untuk unggahan yang berkaitan dengan vaksin COVID-19 di platform media sosial mereka.

Dikutip dari Reuters, Selasa, label untuk vaksin COVID-19 berisi informasi bahwa vaksin aman dan sudah melalui uji coba sebelum disetujui untuk dipakai.

Facebook juga akan menambah informasi seputar vaksin COVID-19 di platform Instagram.

Baca juga: Facebook izinkan pengguna dapatkan uang dari video pendek

Sementara itu, bagi pengguna Facebook di Amerika Serikat, mereka akan bisa mendapatkan informasi di bisa mengikuti program vaksinasi di negara tersebut.

Facebook dan Instagram dikritik banyak pihak karena platform media sosial tersebut menjadi tempat penyebaran misinformasi seputar vaksin COVID-19.

Chief Product Officer Facebook, Chris Cox dalam sebuah wawancara mengatakan mereka menanggapi secara "sangat serius" soal hoaks yang beredar di platform tersebut, namun, menemukan "area abu-abu" soal tanggapan pengguna mereka terhadap sebuah informasi. Sebagian orang menganggap informasi tersebut sebagai hoaks, namun, ada juga yang menganggapnya sebagai keraguan.

"Hal terbaik di area abu-abu tersebut adalah memberikan informasi yang bisa membantu, menjadi bagian dari percakapan dan berasal dari pakar kesehatan," kata Cox.

Berkaitan dengan hoaks yang beredar di platform tersebut, Facebook menyatakan mereka menghapus 2 juta konten di jejaring sosial Facebook dan Instagram selama Februari lalu.

Mereka juga berusaha membatasi pengguna yang sering membagikan konten yang sudah dilabeli salah oleh pengecek fakta, untuk mengakses konten-konten serupa.

Baca juga: Facebook kalah dalam sidang gugatan privasi fitur pengenalan wajah

Baca juga: Facebook blokir militer Myanmar

Baca juga: Australia tetap pertahankan aturan konten meski diblokir Facebook