Penumpang asal Jawa Timur meninggal di kapal saat menuju Sampit
Saat diperiksa, tubuh pria paruh baya itu tidak bergerak dan kaku. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada tim medis KM Kirana III yang kemudian memeriksanya hingga diketahui dan dinyatakan bahwa pria itu sudah meninggal dunia.
Sampit (ANTARA) - Seorang penumpang KM Kirana III bernama Suwadji Badrus yang diketahui berasal dari Tuban, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia saat perjalanan kapal menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
"Kejadian itu diketahui ketika kapal sudah hampir sampai Sampit. Jenazah sudah dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama, Hendrik Sugiharto, Jumat malam.
Identitas Suwadji Badrus diketahui dari keterangan rekan sesama sopir serta kartu identitas yang dibawa almarhum. Diketahui, almarhum tercatat sebagai sopir golongan V pada Ekspedisi Java Express.
Kejadian ini diketahui sekitar pukul 07.30 WIB, saat rekan almarhum hendak membangunkan untuk mengajaknya sarapan. Namun saat itu almarhum tidak merespons panggilan rekannya meski sudah dipanggil beberapa kali sehingga membuat waswas.
Saat diperiksa, tubuh pria paruh baya itu tidak bergerak dan kaku. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada tim medis KM Kirana III yang kemudian memeriksanya hingga diketahui dan dinyatakan bahwa pria itu sudah meninggal dunia.
KM Kirana III yang bertolak dari Surabaya, tiba di Pelabuhan Sampit sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Sampit dan langsung diperiksa.
Baca juga: Legislator dorong pengembangan Pantai Satiruk perkuat pariwisata Kotim
Sekitar pukul 17.00 WIB, personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Timur mengevakuasi jenazah Suwadji Badrus ke kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit. Petugas yang mengevakuasi terlihat menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap.
Belum diketahui penyebab meninggalnya Suwadji Badrus. Polisi masih menunggu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis RSUD dr Murjani Sampit.
Polisi dan pihak kapal juga berupaya menghubungi pihak keluarga terkait penyelenggaraan jenazah almarhum nantinya. Pihak perusahaan yang mempekerjakan almarhum juga dihubungi terkait penyelenggaraan jenazah.
Belum diketahui apakah jenazah Suwadji Badrus akan dipulangkan ke kampung halamannya atau dimakamkan di Sampit.
Baca juga: Pembangunan kawasan pelosok Kotim harus tetap diperhatikan
"Kejadian itu diketahui ketika kapal sudah hampir sampai Sampit. Jenazah sudah dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama, Hendrik Sugiharto, Jumat malam.
Identitas Suwadji Badrus diketahui dari keterangan rekan sesama sopir serta kartu identitas yang dibawa almarhum. Diketahui, almarhum tercatat sebagai sopir golongan V pada Ekspedisi Java Express.
Kejadian ini diketahui sekitar pukul 07.30 WIB, saat rekan almarhum hendak membangunkan untuk mengajaknya sarapan. Namun saat itu almarhum tidak merespons panggilan rekannya meski sudah dipanggil beberapa kali sehingga membuat waswas.
Saat diperiksa, tubuh pria paruh baya itu tidak bergerak dan kaku. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada tim medis KM Kirana III yang kemudian memeriksanya hingga diketahui dan dinyatakan bahwa pria itu sudah meninggal dunia.
KM Kirana III yang bertolak dari Surabaya, tiba di Pelabuhan Sampit sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Sampit dan langsung diperiksa.
Baca juga: Legislator dorong pengembangan Pantai Satiruk perkuat pariwisata Kotim
Sekitar pukul 17.00 WIB, personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Timur mengevakuasi jenazah Suwadji Badrus ke kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit. Petugas yang mengevakuasi terlihat menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap.
Belum diketahui penyebab meninggalnya Suwadji Badrus. Polisi masih menunggu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis RSUD dr Murjani Sampit.
Polisi dan pihak kapal juga berupaya menghubungi pihak keluarga terkait penyelenggaraan jenazah almarhum nantinya. Pihak perusahaan yang mempekerjakan almarhum juga dihubungi terkait penyelenggaraan jenazah.
Belum diketahui apakah jenazah Suwadji Badrus akan dipulangkan ke kampung halamannya atau dimakamkan di Sampit.
Baca juga: Pembangunan kawasan pelosok Kotim harus tetap diperhatikan