Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Hj Darmawati mengaku sangat prihatin dengan semakin maraknya anak-anak yang menjadi pengamen di jalan-jalan kota Sampit.
"Ini menjadi pemandangan buruk di Sampit karena kini mereka semakin banyak mengamen di lampu merah. Kita tidak saja berbicara soal keindahan kota, tetapi yang lebih memprihatinkan adalah kondisi anak-anak tersebut. Kasihan kalau mereka dibiarkan seperti itu," kata Darmawati di Sampit, Kamis.
Politisi Partai Golkar yang menjabat Ketua Komisi II ini sudah sering menemukan anak-anak yang berjualan dan mengamen di perempatan jalan. Dia khawatir anak-anak tersebut menjadi korban eksploitasi oleh orangtua mereka maupun pihak lain yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari anak itu.
Beberapa anak mengaku masih memiliki orangtua. Diduga, ada yang orangtuanya berada memantau tidak jauh dari lokasi setiap anak tersebut sedang mengamen atau meminta-minta dari pengendara yang melintas.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Selain merupakan pelanggaran hukum bagi koordinator yang melakukan eksploitasi anak, ini juga bisa berdampak buruk terhadap mental dan masa depan anak-anak yang seharusnya berkonsentrasi mengikuti pelajaran sekolah tersebut.
Kian hari jumlah anak yang mengamen maupun meminta-minta, terus bertambah. Mereka kini tidak hanya mangkal di lampu merah, tetapi juga merambah ke rumah makan dan pusat perbelanjaan sehingga mulai dikeluhkan masyarakat.
Baca juga: Kebun sawit rakyat di Kalteng perlu legalitas
Darmawati khawatir jumlah mereka akan semakin bertambah. Terlebih saat bulan suci Ramadhan nanti, biasanya gelandangan dan pengemis bermunculan sehingga bisa meresahkan masyarakat dan menimbulkan kesan tidak baik.
"Mereka itu ada koordinatornya. Saya melihat sendiri ketika pagi mereka ternyata diantar oleh orang dewasa menggunakan motor sport. Saya terkejut melihat itu, sayangnya ketika saya mau memergoki, orang itu keburu pergi," kata Darmawati.
Masalah sosial ini jelas terjadi di depan mata dan semakin dikeluhkan masyarakat. Anehnya, kata Darmawati, hingga kini tidak ada tindakan dari instansi terkait sehingga eksploitasi anak jalanan ini terus berlanjut dan semakin parah.
Darmawati menyarankan masalah ini segera disikapi sebelum bertambah parah. Jika jumlahnya terus bertambah maka akan semakin sulit dikendalikan sehingga bisa menimbulkan masalah baru yang meresahkan masyarakat.
Baca juga: Taekwondo Kalteng didorong raih prestasi nasional
Berita Terkait
Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 7:08 Wib
Legislator Kotim harap Dekopinda bantu koperasi lebih maju
Kamis, 19 Desember 2024 6:56 Wib
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib