Ujian sekolah SMP di Gumas terapkan prokes secara ketat
Kuala Kurun (ANTARA) - Pelaksanaan ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kepala SMP Negeri 6 Kurun Brata di Kuala Kurun, Senin mengatakan pelaksanaan ujian sekolah di sekolah itu dimulai 19 – 24 April 2021 dan diikuti oleh 41 peserta didik kelas IX.
“SMP Negeri 6 Kurun menerapkan ujian sekolah berbasis komputer semi online, jadi ada tatap muka di sekolah. Karena ada tatap muka, maka protokol kesehatan kami terapkan secara ketat,” ucapnya.
Dia menyebut, sehari sebelum dimulai ujian sekolah, tepatnya pada Minggu (18/4), pihak sekolah sudah menyemprotkan desinfektan ke lingkungan sekolah, khususnya ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan ujian.
Peserta didik kelas IX yang mengikuti ujian sekolah berjumlah 41. Ke 41 peserta ujian dibagi menjadi tiga ruang, sesuai dengan protokol kesehatan di mana satu ruang tidak boleh melebihi 50 persen kapasitas ruangan.
Baca juga: Ujian tiga SMA di Gumas masih berbasis kertas pensil
Sebelum memasuki kawasan sekolah, peserta ujian wajib mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir yang telah disiapkan oleh sekolah. Kemudian mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
“Jika ada peserta didik yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius diminta untuk beristirahat di rumah. Mereka nantinya akan mengikuti ujian susulan yang jadwalnya juga telah disiapkan,” bebernya.
Sebelum pelaksanaan ujian, para guru dan peserta didik juga telah menjalani simulasi, baik itu simulasi penerapan protokol kesehatan maupun simulasi pelaksanaan ujian sekolah berbasis komputer tatap muka. Pelaksanaan ujian sekolah juga telah mendapat rekomendasi dari Satgas COVID-19.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Kurun Masmiri mengatakan bahwa di sekolah itu pelaksanaan ujian sekolah dilaksanakan dengan berbasis kertas pensil, yang artinya ada tatap muka di sekolah.
Baca juga: Legislator Gumas: Standar prokes harus dipenuhi saat ujian sekolah
Dia menyampaikan, ada 52 peserta didik kelas IX SMP Negeri 4 Kurun yang mengikuti ujian. Pihak sekolah menyiapkan tiga ruang sebagai tempat pelaksanaan ujian, di mana satu ruangan terdiri dari 16 sampai 18 peserta didik.
“Penerapan protokol kesehatan pasti dilakukan secara ketat, mulai dari penyemprotan desinfektan, peserta wajib mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, mengenakan masker, menjaga jarak, dan lainnya,” paparnya.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Kurun Yono mengatakan pihaknya melaksanakan ujian sekolah berbasis komputer dari rumah. Artinya, dalam mengerjakan ujian para peserta didik mengerjakan secara dalam jaringan atau online dari rumah.
Dia menjelaskan, pelaksanaan ujian secara daring di SMP Negeri 1 Kurun bukan hal yang baru, karena saat ujian semester para peserta didik juga telah mengikuti ujian secara daring dari rumah.
“Bagi peserta didik yang tidak memiliki laptop atau smartphone android telah kami pinjamkan tablet. Sedangkan untuk kuota internet mereka ini mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelas Yono.
Baca juga: SMP di Gumas laksanakan ujian sekolah secara tatap muka
Baca juga: Sekda Gumas imbau masyarakat mau divaksin demi lindungi keluarga
Baca juga: DPRD Gumas soroti kerusakan ruas jalan Palangka Raya - Kuala Kurun
Kepala SMP Negeri 6 Kurun Brata di Kuala Kurun, Senin mengatakan pelaksanaan ujian sekolah di sekolah itu dimulai 19 – 24 April 2021 dan diikuti oleh 41 peserta didik kelas IX.
“SMP Negeri 6 Kurun menerapkan ujian sekolah berbasis komputer semi online, jadi ada tatap muka di sekolah. Karena ada tatap muka, maka protokol kesehatan kami terapkan secara ketat,” ucapnya.
Dia menyebut, sehari sebelum dimulai ujian sekolah, tepatnya pada Minggu (18/4), pihak sekolah sudah menyemprotkan desinfektan ke lingkungan sekolah, khususnya ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan ujian.
Peserta didik kelas IX yang mengikuti ujian sekolah berjumlah 41. Ke 41 peserta ujian dibagi menjadi tiga ruang, sesuai dengan protokol kesehatan di mana satu ruang tidak boleh melebihi 50 persen kapasitas ruangan.
Baca juga: Ujian tiga SMA di Gumas masih berbasis kertas pensil
Sebelum memasuki kawasan sekolah, peserta ujian wajib mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir yang telah disiapkan oleh sekolah. Kemudian mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
“Jika ada peserta didik yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius diminta untuk beristirahat di rumah. Mereka nantinya akan mengikuti ujian susulan yang jadwalnya juga telah disiapkan,” bebernya.
Sebelum pelaksanaan ujian, para guru dan peserta didik juga telah menjalani simulasi, baik itu simulasi penerapan protokol kesehatan maupun simulasi pelaksanaan ujian sekolah berbasis komputer tatap muka. Pelaksanaan ujian sekolah juga telah mendapat rekomendasi dari Satgas COVID-19.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Kurun Masmiri mengatakan bahwa di sekolah itu pelaksanaan ujian sekolah dilaksanakan dengan berbasis kertas pensil, yang artinya ada tatap muka di sekolah.
Baca juga: Legislator Gumas: Standar prokes harus dipenuhi saat ujian sekolah
Dia menyampaikan, ada 52 peserta didik kelas IX SMP Negeri 4 Kurun yang mengikuti ujian. Pihak sekolah menyiapkan tiga ruang sebagai tempat pelaksanaan ujian, di mana satu ruangan terdiri dari 16 sampai 18 peserta didik.
“Penerapan protokol kesehatan pasti dilakukan secara ketat, mulai dari penyemprotan desinfektan, peserta wajib mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, mengenakan masker, menjaga jarak, dan lainnya,” paparnya.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Kurun Yono mengatakan pihaknya melaksanakan ujian sekolah berbasis komputer dari rumah. Artinya, dalam mengerjakan ujian para peserta didik mengerjakan secara dalam jaringan atau online dari rumah.
Dia menjelaskan, pelaksanaan ujian secara daring di SMP Negeri 1 Kurun bukan hal yang baru, karena saat ujian semester para peserta didik juga telah mengikuti ujian secara daring dari rumah.
“Bagi peserta didik yang tidak memiliki laptop atau smartphone android telah kami pinjamkan tablet. Sedangkan untuk kuota internet mereka ini mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelas Yono.
Baca juga: SMP di Gumas laksanakan ujian sekolah secara tatap muka
Baca juga: Sekda Gumas imbau masyarakat mau divaksin demi lindungi keluarga
Baca juga: DPRD Gumas soroti kerusakan ruas jalan Palangka Raya - Kuala Kurun