Sampit (ANTARA) - Jumlah penderita COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang meninggal dunia terus bertambah, bahkan data Senin siang menunjukkan penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak dua orang.
"Saya berharap dan mengimbau agar seluruh masyarakat Kotim mendisplinkan diri untuk melaksanakan protokol kesehatan. Kita harus tetap mewaspadai penularan COVID-19 Ini," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, pada Senin siang terdapat cukup banyak penderita COVID-19 yang sembuh, yakni 22 orang dan tidak ada penambahan kasus baru.
Hal memprihatinkan adalah bertambahnya kasus meninggal dunia. Dua penderita COVID-19 yang meninggal dunia merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Mentaya Hilir Selatan.
Perkembangan ini perlu menjadi perhatian serius karena jumlah penderita COVID-19 yang meninggal dunia kembali meningkat. Sehari sebelumnya juga terdapat dua penderita COVID-19 yang meninggal dunia yakni warga Kecamatan Baamang dan Mentaya Hilir Utara.
Secara umum, jumlah kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah mencapai 1.914 kasus, terdiri dari 1.724 kasus sembuh, 136 orang masih ditangani dan 54 orang meninggal dunia.
Halikinnor mengakui, saat ini kasus penderita COVID-19 yang sembuh cukup banyak. Dia berharap tren ini berlanjut sehingga semua penderita virus mematikan itu bisa sembuh.
Kewaspadaan tinggi tetap harus dilakukan karena penularan masih terjadi. Bahkan berdasarkan data dua hari terakhir, terjadi peningkatan penderita COVID-19 yang meninggal dunia.
Masyarakat diimbau meningkatkan penerapan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun dan sering mencuci tangan menggunakan sabun.
Baca juga: COVID-19 kembali renggut dua nyawa di Kotim
Kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan menjadi faktor sangat penting dalam mengatasi pandemi ini. Upaya pemerintah tidak akan berhasil maksimal tanpa dukungan masyarakat.
Masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan sebagai pola hidup agar selalu sehat. Ini harus dilakukan dalam menjalani kehidupan normal baru di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Jangan hanya mengharap bantuan pemerintah. Kalau mengharap pemerintah, kita tidak setiap hari membagikan masker, hanya waktu tertentu saja. Apalagi sekarang masker sudah murah, sisa kain bekas saja jika dijahit bisa jadi masker," demikian Halikinnor.
Dukungan masyarakat juga sangat penting agar pemulihan ekonomi bisa berjalan cepat. Jangan sampai kasus COVID-19 kembali melonjak karena dipastikan akan mengganggu kegiatan ekonomi akibat berbagai pembatasan yang harus dilakukan.
Baca juga: Dua sekawan asal Kalbar ditangkap di Sampit bawa 50 gram sabu-sabu