Sarpras guru di pinggiran Kota Palangka Raya perlu diperhatikan

id Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Anna Agustina Elsye,DPRD Kota Palangka Raya,Kota Palangka Raya,Kalteng,sarana

Sarpras guru di pinggiran Kota Palangka Raya perlu diperhatikan

Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Anna Agustina Elsye. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Anna Agustina Elsye mengingatkan sekaligus meminta pemerintah di wilayah setempat, agar memperhatikan sarana prasarana guru yang mengajar di pinggiran kota setempat.

"Pemkot melalui Dinas Pendidikan, harus memperhatikan masalah ini, karena banyak informasi sarpras guru yang bertugas di pedalaman sangat tidak memadai," kata Anna di Palangka Raya, Minggu.

Srikandi DPRD Kota palangka Raya itu menuturkan, bicara soal sarpras bagi tenaga kependidikan maka Pemerintah Kota Palangka Raya harus memperhatikan nasib para guru yang bertugas di wilayah pinggiran.

Apabila sarpras para guru di pinggiran di perhatikan, saya juga sangat yakin kualitas pendidikan di wilayah pinggiran kota itu akan stabil dan tidak kalah dengan kualitas pendidik yang diajarkan di dalam kota.

"Mungkin yang bisa dilakukan ialah memberikan tunjangan dan rumah dinas agar mereka betah bertugas sekalipun di daerah pelosok yang banyak keterbatasan," tuturnya.

Baca juga: Ketua Komisi B Palangka Raya minta penerbitan legalitas tanah selektif

Kemudian,sambung Politisi Partai Gerindra itu, langkah tersebut, perlu dilakukan agar tercipta pemerataan guru. Mengingat selama ini wilayah pinggiran masih kekurangan tenaga pengajar.

Tentunya hal tersebut juga menjadi bahan evaluasi dinas terkait, bagaimana caranya agar guru di pinggiran kota dapat terpenuhi sesuai dengan jumlah sekolah yang berada di pinggiran kota setempat.

"Sekarang dengan metode belajar on-line dan off-line menjadi kesempatan bagi pemerintah menerapkan kebijakan tersebut," bebernya.

Anna menambahkan, sudah sewajarnya kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan di daerah pinggiran harus mulai diperhatikan. Hal tersebut bukanlah tanpa sebab, sebagaimana sejalan dengan program pemerintah pusat yang meminta membangun  pendidikan melalui daerah pinggiran.

"Termasuk membenah pemerataan guru. Ibarat kata, sekolah mana yang kelebihan jumlah gurunya bisa dialokasikan ke tempat yang kekurangan guru," demikian Anna.

Baca juga: Legislator: Jangan lengah meski angka kesembuhan COVID-19 tinggi

Baca juga: Waket DPRD: Jangan hanya perhatikan pembangunan infrastruktur saja