Gubernur: Pemda se-Kalteng jangan menahan anggaran penanganan COVID-19

id Gubernur kalteng, sugianto sabran, pemprov kalteng, jangan ada pemkab tahan anggaran covid 19, pandemi covid 19, vaksinasi, kalteng, kalimantan tengah

Gubernur: Pemda se-Kalteng jangan menahan anggaran penanganan COVID-19

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama Forkopimda di Palangka Raya, Rabu, (19/5/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengingatkan seluruh pemerintah daerah di wilayah setempat agar tidak ada yang menahan anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19.

"Saya minta kabupaten dan kota tidak ada menahan anggaran untuk penanganan COVID di Kalteng," tegasnya di Palangka Raya, Rabu.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi kepala daerah serta Forkopimda provinsi bersama kabupaten dan kota dalam rangka tindak lanjut arahan presiden terkait evaluasi penanganan COVID-19 dan vaksinasi di Kalteng.

Sugianto pun meminta hal tersebut, menjadi perhatian dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) masing-masing kabupaten dan kota, sehingga penggunaan anggaran yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan COVID-19.

"Saya meminta stok vaksin yang ada saat ini bisa dimaksimalkan oleh petugas dan menyasar sasaran yang telah ditentukan," ungkapnya.

Gubernur Kalteng meminta vaksinasi bisa diselesaikan dalam kurun waktu sekitar 10 hari atau hingga akhir Mei 2021, terhadap stok dosis vaksin yang tersedia saat ini.

Hal ini sebagai upaya percepatan mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga penanganan pandemi bisa dilakukan secara maksimal.

Sementara itu berdasarkan data terbaru dari Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Rabu (19/5), kumulatif positif mencapai 21.422 kasus, terdiri dari 19.832 sembuh, 1.017 dalam perawatan dan 573 meninggal.

Kasus konfirmasi, ada penambahan sebanyak 82 orang, yaitu di Palangka Raya 15 orang, Katingan 10 orang, Kotim 35 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 2 orang, Pulpis 3 orang, Kapuas 6 orang, Gumas 8 orang, dan Barsel 2 orang.

Sembuh, ada penambahan sebanyak 51 orang, yaitu di Palangka Raya 24 orang, Katingan 7 orang, Kotim 7 orang, Seruyan 2 orang, Pulpis 2 orang, Kapuas 2 orang, Gumas 4 orang, Bartim 2 orang, dan Mura 1 orang.

Kasus meninggal, ada penambahan sebanyak 3 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang dan Gumas 1 orang, sehingga tingkat kematiannya atau case fatality rate (CFR) 2,7 persen.