Pemprov Kalteng dukung pelaksanaan vaksinasi gotong royong

id Vaksinasi gotong royong kalteng, vaksinasi, kalteng, kalimantan tengah, pemprov kalteng, kadin, kamar dagang dan industri, sekda fahrizal fitri, pande

Pemprov Kalteng dukung pelaksanaan vaksinasi gotong royong

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri (batik) saat pelantikan pengurus Kadin provinsi setempat, Palangka Raya, Sabtu, (22/5/2021) malam. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah siap mendukung dan menyukseskan pelaksanaan vaksinasi gotong royong COVID-19 sebagai upaya percepatan penanganan pandemi.

Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri saat dihubungi di Palangka Raya, mengatakan, pihaknya mendorong agar dalam hal ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bisa memaksimalkan vaksinasi gotong royong tersebut.

"Vaksin inikan terbatas, jadi dengan adanya vaksinasi gotong royong tentu membantu pemerintah dalam upaya menciptakan kekebalan kelompok," jelasnya.

Baca juga: Anggota DPR minta harga vaksinasi gotong royong transparan

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, vaksinasi gotong royong merupakan inisiatif pemerintah bersama pihaknya, agar vaksinasi bisa berlangsung lebih cepat pendistribusiannya.

Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kadin mencari vaksin untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, bersama Biofarma yang tentunya telah disetujui oleh BPOM.

"Telah tercapai setengah juta dari total tujuh juta selama dua bulan kedepan," ungkapnya.

Hal itu Anindya sampaikan saat dilaksanakannya Muprov VII Kadin Kalteng di Palangka Raya, Sabtu (22/5). Menurutnya ini sebagai langkah strategis sebagai upaya percepatan realisasi sasaran vaksinasi dan pemenuhan kebutuhan kesehatan.

Baca juga: Vaksinasi gotong-royong mampu percepat Indonesia keluar dari pandemi

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, vaksinasi gotong royong bukan dilakukan melalui pihaknya, namun murni business to business.

"Jadi itu urusannya antara perusahaan melalui koordinasi Kadin bersama Biofarma. Itu gak melalui kami," jelasnya.

Sedangkan pengawasan tetap dilakukan dan nantinya tentu akan ada laporan kepada pihaknya. Hanya saja yang melaksanakan nantinya bukan aparatur pemerintah, tetapi rumah sakit atau klinik swasta.

"Tapi mereka wajib lapor melalui aplikasi satu data untuk vaksin. Jadi kami hanya bisa mengawasi melalui dashboard yang ada bahwa sekian yang divaksin," katanya.

Namun secara teknis pihaknya belum mengetahuinya dan tampaknya, menurut Suyuti di Kalteng masih belum ada yang melakukan vaksinasi gotong royong tersebut.

Baca juga: Sudah 8,4 juta orang divaksin COVID-19

Baca juga: Anindya Bakrie: Kalteng miliki potensi luar biasa untuk pacu perekonomian