DPRD Kotim soroti truk kembali masuk kota

id DPRD Kotim soroti truk kembali masuk kota, Kalteng, DPRD Kotim, Rudianur, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

DPRD Kotim soroti truk kembali masuk kota

Suasana lalu lintas cukup ramai di Jalan Kapten Mulyono, Rabu (2/6/2021). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rudianur menyoroti kembali maraknya truk yang masuk melintasi jalan dalam kota Sampit karena dikhawatirkan akan kembali menimbulkan kerusakan jalan.

"Sekarang ini truk kembali masuk kota. Tidak hanya malam hari, bahkan siang pun kini banyak yang berani melintasi jalan dalam kota. Kalau ini dibiarkan dan jalan dalam kota kembali rusak, akan menimbulkan masalah lagi," kata Rudianur di Sampit, Kamis.

Rusaknya jalan dalam kota akibat dilintasi truk pengangkut minyak kelapa sawit atau CPO (crude palm oil) dan angkutan berat lainnya, sudah terjadi beberapa waktu lalu sehingga dikeluhkan masyarakat.

Selain memicu kerusakan jalan, hilir mudik truk-truk tersebut rawan menyebabkan kecelakaan. Bahkan puncak kekesalan warga beberapa waktu lalu akibat adanya pengendara yang tewas akibat tertabrak truk di Jalan Kapten Mulyono dan ada pula pengendara yang meninggal dalam kecelakaan tunggal akibat menabrak lubang di Jalan Jenderal Sudirman.

Pantauan di lapangan beberapa hari terakhir, banyak truk melintasi Jalan Kapten Mulyono dan HM Arsyad. Bahkan tidak jarang beriringan beberapa unit truk sehingga cukup menyulitkan pengendara lainnya lantaran jalan dalam kota tidak terlalu lebar.

Sesuai kebijakan pemerintah daerah, truk dan angkutan berat lainnya seharusnya tidak boleh masuk melintasi jalan dalam kota. Kendaraan-kendaraan berat itu diarahkan melintasi Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan yang memang dikhususkan bagi kendaraan berat yang akan menuju maupun kembali dari Pelabuhan Bagendang.

Menurut politisi Partai Golkar, jika truk-truk tersebut dibiarkan kembali melintasi jalan dalam kota, jalan dikhawatirkan akan kembali rusak karena hanya mampu menahan beban delapan ton muatan sumbu terberat.

Baca juga: Nahdlatul Ulama dukung penuh penertiban minuman keras di Kotim

DPRD meminta ketegasan pemerintah daerah agar tidak muncul masalah baru akibat pembiaran ini. Jalan dalam kota sangat penting bagi aktivitas masyarakat luas.

"Kami juga mendesak pemerintah provinsi maupun kabupaten bersama pihak swasta memperbaiki jalan lingkar selatan agar selalu fungsional sehingga tidak ada alasan bagi truk atau angkutan berat masuk ke dalam kota," tegas Rudianur.

Harapan yang sama disampaikan anggota Komisi IV DPRD, Bima Santoso. Dia meminta pemerintah daerah untuk tegas agar tidak muncul masalah baru yakni kerusakan jalan dan potensi kecelakaan dalam kota akibat hilir mudik truk-truk maupun angkutan berat lainnya.

"Kami mendorong agar jalan lingkar selatan diperbaiki dan dirawat sehingga selalu fungsional untuk dilewati. Selanjutnya, penjagaan juga dilakukan agar tidak ada truk yang ngotot masuk ke dalam kota, selain angkutan sembako menuju Pelabuhan Sampit yang memang diberi toleransi," demikian Bima.

Baca juga: Muncul wacana merelokasi kubah di Pantai Ujung Pandaran