DPRD dukung PLN targetkan seluruh desa di Kalteng 2024 dialiri listrik
"Sekarang ini tinggal bagaimana pemasangan jaringan ke desa-desa di Kalteng bisa lebih dipercepat. Jadi, target PLN tahun 2024 seluruh desa di Kalteng dialiri listrik bisa terealisasi,"
Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah Perusahaan Listrik Negara, yang menargetkan pada tahun 2024, seluruh desa di provinsi ini telah dialiri listrik.
Ketersediaan listrik dari pembangkit listrik yang terbangun di provinsi ini sebenarnya sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Kalteng, kata Sudarsono saat meninjau pemasangan jaringan listrik di Kabupaten Gunung Mas, Jumat.
"Sekarang ini tinggal bagaimana pemasangan jaringan ke desa-desa di Kalteng bisa lebih dipercepat. Jadi, target PLN tahun 2024 seluruh desa di Kalteng teraliri listrik bisa terealisasi," ucapnya.
Mantan Bupati Seruyan itu mengaku miris ketika mengetahui bahwa sampai saat ini hampir 30 persen dari jumlah desa di Kalteng, masih belum terjamah atau terraliri listrik PLN. Padahal kebutuhan listrik di masa sekarang ini sangat penting.
Sudarsono mengatakan bahwa perwakilan PLN menyampaikan dari 1.571 desa di Kalteng, sekitar 1.078 desa yang sudah dialiri listrik, dan 493 desa lainnya sampai saat ini masih belum teraliri listrik.
"Informasi dari PLN, tahun 2021 ditargetkan 35 desa baru di Kalteng akan dialiri listrik. Sebanyak 10 dari 35 desa itu berada di Kabupaten Gunung Mas, dan saat ini dalam proses pemasangan jaringan listrik," beber dia.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu pun mengharapkan pemerintah provinsi bersama kabupaten se-Kalteng, agar proaktif membantu PLN dalam proses pemasangan jaringan listrik ke desa-desa.
Dia mengatakan bantuan yang bisa dilakukan pemprov dan pemkab yakni, sharing biaya dengan PLN terkait pembangunan tiang maupun jaringan listrik. Sebab, ketersediaan listrik dari pembangkit listrik, hanya bisa disalurkan apabila ada tiang maupun jaringan listrik ke desa-desa.
Baca juga: DPRD Kalteng cek pembangunan dan kesiapan PLTU di Gumas
Ditambah lagi, tegangan listrik apabila langsung dari pembangkit listrik sangat tinggi dan berdampak negatif bagi pemukiman masyarakat. Bahkan, jarak pembangkit listrik jauh dari pemukiman masyarakat.
"Jadi tidak bisa langsung. Harus ada tiang serta jaringan listrik. Ini yang perlu dibantu pemprov dan pemkab se-Kalteng," demikian Sudarsono.
Wakil Ketua DPRD Kalteng Jimmy Carter bersama segenap unsur pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kalteng, selama dua hari ini melaksanakan kunjungan kerja ke kabupaten Gunung Mas. Kunker itu untuk melihat langsung PLTU Kalteng-1 dan pemasangan jaringan listrik PLN ke sejumlah desa di Kabupaten Gunung Mas.
Kunker itu turut diikuti Ketua Komisi II DPRD Kalteng Lohing Simon Wakil Ketua Henry M Yoseph, Sekretris Komisi II Sudarsono, anggota Komisi II HM Sriosako, Fajar Hariadi, Jainudim Karim, Sengkon, Ina Prayawati, Maryani Sabran, Natalia dan Yeni Maria Kahta.
Baca juga: 2021 PLTU di Gumas ditargetkan aliri listrik ke masyarakat Kalteng
Baca juga: Anggota DPRD Kalteng minta sosialisasi perda Darkarla digencarkan
Baca juga: Pansus DPRD Kalteng mulai bahas Raperda Pengelolaan DAS
Ketersediaan listrik dari pembangkit listrik yang terbangun di provinsi ini sebenarnya sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Kalteng, kata Sudarsono saat meninjau pemasangan jaringan listrik di Kabupaten Gunung Mas, Jumat.
"Sekarang ini tinggal bagaimana pemasangan jaringan ke desa-desa di Kalteng bisa lebih dipercepat. Jadi, target PLN tahun 2024 seluruh desa di Kalteng teraliri listrik bisa terealisasi," ucapnya.
Mantan Bupati Seruyan itu mengaku miris ketika mengetahui bahwa sampai saat ini hampir 30 persen dari jumlah desa di Kalteng, masih belum terjamah atau terraliri listrik PLN. Padahal kebutuhan listrik di masa sekarang ini sangat penting.
Sudarsono mengatakan bahwa perwakilan PLN menyampaikan dari 1.571 desa di Kalteng, sekitar 1.078 desa yang sudah dialiri listrik, dan 493 desa lainnya sampai saat ini masih belum teraliri listrik.
"Informasi dari PLN, tahun 2021 ditargetkan 35 desa baru di Kalteng akan dialiri listrik. Sebanyak 10 dari 35 desa itu berada di Kabupaten Gunung Mas, dan saat ini dalam proses pemasangan jaringan listrik," beber dia.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu pun mengharapkan pemerintah provinsi bersama kabupaten se-Kalteng, agar proaktif membantu PLN dalam proses pemasangan jaringan listrik ke desa-desa.
Dia mengatakan bantuan yang bisa dilakukan pemprov dan pemkab yakni, sharing biaya dengan PLN terkait pembangunan tiang maupun jaringan listrik. Sebab, ketersediaan listrik dari pembangkit listrik, hanya bisa disalurkan apabila ada tiang maupun jaringan listrik ke desa-desa.
Baca juga: DPRD Kalteng cek pembangunan dan kesiapan PLTU di Gumas
Ditambah lagi, tegangan listrik apabila langsung dari pembangkit listrik sangat tinggi dan berdampak negatif bagi pemukiman masyarakat. Bahkan, jarak pembangkit listrik jauh dari pemukiman masyarakat.
"Jadi tidak bisa langsung. Harus ada tiang serta jaringan listrik. Ini yang perlu dibantu pemprov dan pemkab se-Kalteng," demikian Sudarsono.
Wakil Ketua DPRD Kalteng Jimmy Carter bersama segenap unsur pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kalteng, selama dua hari ini melaksanakan kunjungan kerja ke kabupaten Gunung Mas. Kunker itu untuk melihat langsung PLTU Kalteng-1 dan pemasangan jaringan listrik PLN ke sejumlah desa di Kabupaten Gunung Mas.
Kunker itu turut diikuti Ketua Komisi II DPRD Kalteng Lohing Simon Wakil Ketua Henry M Yoseph, Sekretris Komisi II Sudarsono, anggota Komisi II HM Sriosako, Fajar Hariadi, Jainudim Karim, Sengkon, Ina Prayawati, Maryani Sabran, Natalia dan Yeni Maria Kahta.
Baca juga: 2021 PLTU di Gumas ditargetkan aliri listrik ke masyarakat Kalteng
Baca juga: Anggota DPRD Kalteng minta sosialisasi perda Darkarla digencarkan
Baca juga: Pansus DPRD Kalteng mulai bahas Raperda Pengelolaan DAS