Jakarta (ANTARA) - Peramban web Google Chrome tidak akan sepenuhnya memblokir cookie pelacakan hingga akhir 2023, kata Alphabet Inc, dikutip dari Reuters, Jumat.
Dengan keputusan tersebut, perusahaan menunda hampir dua tahun langkah yang telah menarik kekhawatiran antimonopoli dari pesaing dan regulator.
Google ingin melarang banyak perusahaan personalisasi iklan mengumpulkan minat penjelajahan pengguna melalui cookie mulai Januari 2022. Tetapi saingannya menuduh penjual iklan daring terbesar di dunia dengan pendapatan menggunakan privasi yang ditingkatkan sebagai alasan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Saham Alphabet naik 0,5 persen pada awal perdagangan Kamis (24/6) sore. Tetapi saham melonjak untuk perusahaan yang telah berjuang untuk mengurangi ketergantungan pada cookie. Di antara mereka, Trade Desk Inc melonjak 18 persen, PubMatic Inc 12 persen, dan Criteo SA 10 persen.
Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (Competition and Markets Authority/CMA) setelah penyelidikan setuju bulan ini dengan Google untuk mengawasi perubahan Chrome. Google mengatakan rentang waktu (timeline) barunya sejalan dengan kesepakatan.
"Kita perlu bergerak dengan kecepatan yang bertanggung jawab, memberikan waktu yang cukup untuk diskusi publik tentang solusi yang tepat dan bagi penerbit dan industri periklanan untuk memigrasikan layanan mereka," kata Direktur Teknik Privasi untuk Chrome, Vinay Goel.
CMA mengatakan sedang berkonsultasi tentang apakah akan menerima komitmen Google, dan dalam konteks itu telah diberitahu tentang perubahan yang diusulkan pada timeline.
"Jika komitmen diterima, mereka menjadi mengikat secara hukum, mempromosikan persaingan di pasar digital, membantu melindungi kemampuan penerbit online untuk mengumpulkan uang melalui iklan dan menjaga privasi pengguna," kata juru bicara.
Departemen Kehakiman AS juga telah menyelidiki Chrome dan cookie. Komisi persaingan Uni Eropa mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya juga sedang menyelidiki.
Google bekerja sama dengan industri iklan pada teknologi yang dapat menggantikan kemampuan pelacakan cookie sekaligus melindungi privasi online dengan lebih baik.
Kini bertujuan untuk memilih teknik baru pada akhir tahun depan, melakukan pengujian akhir dan kemudian secara bertahap menghapus cookie pelacakan mulai pertengahan 2023 jika CMA ditandatangani.
Kritikus mempertanyakan efektivitas alternatif. Mereka menambahkan bahwa Google hanya dapat mengambil manfaat dari penghapusan apa yang dikenal sebagai cookie pihak ketiga karena dapat terus mengumpulkan data serupa melalui YouTube, pencarian, dan sistem populer lainnya. Keuntungan data dapat membantu Google menarik lebih banyak pengiklan.
Peramban Safari Apple Inc telah melakukan perubahan serupa, tetapi Chrome digunakan lebih luas di Amerika Serikat dan Eropa.
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Berita Terkait
Kini fitur Circle to Search hadir di Chrome
Rabu, 31 Juli 2024 14:33 Wib
Begini cara aktifkan fitur perlindungan di Google Chrome
Minggu, 21 Agustus 2022 12:26 Wib
Google luncurkan panduan pengaturan privasi dan langkah keamanan di Chrome
Kamis, 7 April 2022 13:35 Wib
Chrome luncurkan 'multiwindow' dengan peningkatan kinerja 18x pada tablet
Kamis, 10 Februari 2022 16:42 Wib
Google tunda pemblokiran cookie pelacakan Chrome
Jumat, 25 Juni 2021 11:23 Wib
Google selesaikan masalah di Android, perbarui WebView dan Chrome
Rabu, 24 Maret 2021 12:03 Wib
Kini Chrome bisa beri teks pada audio dan video di web secara instan
Kamis, 18 Maret 2021 10:08 Wib
Google Chrome gulirkan pembaruan berupa 'patch' keamanan
Sabtu, 6 Februari 2021 20:14 Wib