Ketahanan pangan Kotim diperkuat mengantisipasi dampak buruk pandemi COVID-19

id Ketahanan pangan Kotim diperkuat mengantisipasi dampak buruk pandemi COVID-19, Kalteng, DPRD Kotim, Muhammad Kurniawan Anwar, Sampit, Kotim, Kotawarin

Ketahanan pangan Kotim diperkuat mengantisipasi dampak buruk pandemi COVID-19

Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah didorong memperkuat ketahanan pangan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak buruk situasi darurat pandemi COVID-19 yang cukup lama atau dampak perubahan iklim.

"Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas 5 Mei 2020 terkait antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok. Presiden juga memberitahukan potensi terjadinya krisis pangan dunia yang disampaikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO)," kata Kurniawan di Sampit, Sabtu.

Menurutnya, "Kotawaringin Timur sudah didukung dengan lahan pertanian yang luas dan memadai, hanya tinggal memaksimalkan lokasi yang sudah ada ini secara serius agar bisa menghasilkan produk pertanian yang bagus.

Politisi PAN yang menjabat Ketua Komisi IV menilai mengingatkan mengantisipasi dampak perubahan iklim. Jangan hal itu berpengaruh pada terganggunya hasil produksi pertanian sehingga berdampak pada ketahanan pangan.

Terlebih di tengah pandemi COVID-19 ini, ketahanan pangan sangat mutlak harus selalu dijaga. Siapapun tidak bisa memastikan pandemi ini akan berakhir dan seberapa parah dampaknya terhadap sektor pertanian serta transportasi, sementara kebutuhan pangan tetap harus dipenuhi.

Kurniawan meminta pemerintah kabupaten mengalokasikan anggaran untuk mendukung mendorong meningkatkan produksi pertanian. Anggaran dibutuhkan untuk meningkatkan peralatan, pupuk, hingga rancangan kebutuhan air, bisa dengan waduk atau menyediakan titik-titik sumur bor.

Kurniawan sepakat pemerintah daerah juga mendorong perusahaan besar perkebunan turut membantu penguatan ketahanan pangan. Terlebih, perusahaan perkebunan mempunyai kemampuan dalam hal ketersediaan lahan, modal dan sumber daya manusia.

"Pangan merupakan kebutuhan mutlak yang ketersediaannya harus selalu menjadi prioritas kita bersama. Kita harus galakkan petani-petani lokal untuk meningkatkan produksi pertanian, namun tetap dalam protap kesehatan," kata Kurniawan.

Pemerintah daerah harus mengantisipasi, melakukan mitigasi, serta harus betul-betul mempersiapkan ketersediaan dan menjaga stabilitas harga bahan pangan. 

Baca juga: Pemkab Kotim diminta turun tangan jaga stabilitas harga karet dan rotan