Tingkatkan layanan, FKTP se-Barito Utara ikuti evaluasi

id bpjs kesehatan muara teweh,fktp,barito utara,evaluasi

Tingkatkan layanan, FKTP se-Barito Utara ikuti evaluasi

BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh bersama Dinas Kesehatan dan FKTP se-Barito Utara menggelar monitoring dan evaluasi Utilization Review (UR) untuk terus meningkatkan layanan bagi peserta JKN-KIS di aula Kecamatan Teweh Tengah di Muara Teweh. Senin (21/6/2021).ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi Utilization Review (UR), BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh bersama dengan Dinas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-Kabupaten Barito Utara berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Kepala Seksi Jaminan Kesehatan, Legislasi, Akreditasi Fasyankes dan SDMK Dinas Kesehatan Barito Utara, Sri Milawati mendorong FKTP untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

"Semua umpan balik dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh FKTP  dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan memasuki semester 2 (dua) dan kita berkomitmen bersama untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat khususnya yang mengakses layanan ditingkat pertama," kata Sri Milawati di aula Kecamatan Teweh Tengah di Muara Teweh,Senin.

Dalam pemaparannya, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh Cut Marisa mengungkapkan ada beberapa hal yang diperhatikan diantaranya berkaitan dengan rasio rujukan dan pelayanan kontak tidak langsung yang dapat diperhitungkan sebagai angka kontak.

"Secara total rasio rujukan di FKTP Barito Utara berada dibawah 15 persen, angka tersebut dapat dikatakan bagus dan sebagai gambaran bahwa pelayanan di FKTP optimal, walaupun jika dilihat dari angka per FKTP masih ada yang perlu ditingkatkan dalam penanganan kasus nonspesialistik yang dapat ditangani oleh FKTP," katanya.

Dia mengharapkan  FKTP dapat secara rutin dalam mengentri setiap kunjungan peserta ke dalam aplikasi p-care  termasuk pelayanan kontak tidak langsung  dua arah yang diakses oleh peserta baik melalui aplikasi mobile JKN, aplikasi pesan lintas platform seperti whatsapp/telegram, media sosial seperti instagram, maupun melalui SMS dan telepon.

"Pola komunikasi yang beragam pada saat pandemi dapat termasuk sebagai bagian dari kunjungan sehat atau kunjungan sakit dari peserta ke puskesmas dan dapat dicatat dan diinput diaplikasi p-care, tertibnya pengentrian ini juga akan mempengaruhi rasio rujukan yang melihat angka kunjungan yang telah dientri melalui aplikasi p-care," jelas Cut Marisa.