Pelabuhan Batanjung terlantar, Teras desak pusat tuntaskan pembangunan
Kuala Kapuas (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mendesak pemerintah pusat segera menuntaskan pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang sekarang ini terlihat terlantar akibat tidak terintegrasi dengan infrastruktur lainnya.
Belum beroperasinya Pelabuhan Batanjung sampai sekarang ini sebenarnya sudah mendapat sorotan dari Presiden Indonesia Joko Widodo, kata Teras Narang usai mengadakan reses secara daring di Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Jumat.
"Tapi entah kenapa sampai sekarang tak kunjung tuntas pembangunannya. Jadi, saya mendesak Pemerintah Pusat, khususnya Menteri Perhubungan RI, segera menuntaskan pembangunan Pelabuhan Laut Batanjung itu," ucapnya.
Dikatakan, Pemerintah Pusat maupun daerah telah banyak mengeluarkan anggaran dalam membangun pelabuhan Batanjung. Agar anggaran itu tidak terbuang sia-sia, Kementerian Perhubungan perlu juga bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), dalam hal membangun jalan dari dan menuju pelabuhan tersebut.
Senator asal Kalimantan Tengah itu mengatakan, infrastruktur dari dan menuju Pelabuhan tersebut juga mendesak, jika memang pemerintah pusat serius mengembangkan food estate di Kalteng. Sebab, sebuah proyek nasional akan terlaksana secara optimal apabila terintegrasi dengan sektor lain, khususnya infrastruktur.
"Pentingnya pelabuhan ini ditindaklanjuti, mengingat juga ada program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau di Kalteng," kata Teras.
Menurut dia, Pelabuhan Batanjung merupakan proyek yang sebenarnya sudah sangat lama diharapkan beroperasi. Bahkan saat dirinya masih menjabat Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015, Pelabuhan ini itu sudah didorong perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga pengoptimalan potensi daerah.
Baca juga: PUSKOD FH UKI minta generasi muda Papua dilibatkan benahi pendidikan
Anggota DPR RI periode 1999-2004 dan 2004-2005 itu mengatakan, awalnya pelabuhan ini diharapkan akan terintegrasi dengan jaringan rel kereta di Kalteng sepanjang 480 Km, yang sekarang ini digadang-gadang jadi moda transportasi masa depan di Pulau Kalimantan.
"Saya dalam berbagai setiap reses, termasuk di Kecamatan Kapuas Kuala, sering menerima masukan dari masyarakat agar Pelabuhan Batanjung dan pembangunan rel kereta apa itu dapat segera dilanjutkan," demikian Teras.
Camat Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Inop pada saat berdialog dengan Teras Narang melalui daring ada mengungkapkan kondisi Pelabuhan yang sudah menghabiskan dana ratusan miliar itu, saat ini tidak memiliki perkembangan sama sekali. Pihaknya pun meminta agar Pelabuhan Batanjung dapat segera dituntaskan untuk menopang perekonomian serta meningkatkan pendapatan daerah.
"Tidak ada kemajuan, sehingga mangkrak. Kami mohon agar pemerintah pusat memperhatikan. Apalagi food estate sudah jalan, sehingga pelabuhan Batanjung ini perlu segera difungsikan," kata Inop.
Baca juga: Teras: Jangan persulit aparatur desa terkait pelaporan
Belum beroperasinya Pelabuhan Batanjung sampai sekarang ini sebenarnya sudah mendapat sorotan dari Presiden Indonesia Joko Widodo, kata Teras Narang usai mengadakan reses secara daring di Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Jumat.
"Tapi entah kenapa sampai sekarang tak kunjung tuntas pembangunannya. Jadi, saya mendesak Pemerintah Pusat, khususnya Menteri Perhubungan RI, segera menuntaskan pembangunan Pelabuhan Laut Batanjung itu," ucapnya.
Dikatakan, Pemerintah Pusat maupun daerah telah banyak mengeluarkan anggaran dalam membangun pelabuhan Batanjung. Agar anggaran itu tidak terbuang sia-sia, Kementerian Perhubungan perlu juga bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), dalam hal membangun jalan dari dan menuju pelabuhan tersebut.
Senator asal Kalimantan Tengah itu mengatakan, infrastruktur dari dan menuju Pelabuhan tersebut juga mendesak, jika memang pemerintah pusat serius mengembangkan food estate di Kalteng. Sebab, sebuah proyek nasional akan terlaksana secara optimal apabila terintegrasi dengan sektor lain, khususnya infrastruktur.
"Pentingnya pelabuhan ini ditindaklanjuti, mengingat juga ada program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau di Kalteng," kata Teras.
Menurut dia, Pelabuhan Batanjung merupakan proyek yang sebenarnya sudah sangat lama diharapkan beroperasi. Bahkan saat dirinya masih menjabat Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015, Pelabuhan ini itu sudah didorong perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga pengoptimalan potensi daerah.
Baca juga: PUSKOD FH UKI minta generasi muda Papua dilibatkan benahi pendidikan
Anggota DPR RI periode 1999-2004 dan 2004-2005 itu mengatakan, awalnya pelabuhan ini diharapkan akan terintegrasi dengan jaringan rel kereta di Kalteng sepanjang 480 Km, yang sekarang ini digadang-gadang jadi moda transportasi masa depan di Pulau Kalimantan.
"Saya dalam berbagai setiap reses, termasuk di Kecamatan Kapuas Kuala, sering menerima masukan dari masyarakat agar Pelabuhan Batanjung dan pembangunan rel kereta apa itu dapat segera dilanjutkan," demikian Teras.
Camat Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Inop pada saat berdialog dengan Teras Narang melalui daring ada mengungkapkan kondisi Pelabuhan yang sudah menghabiskan dana ratusan miliar itu, saat ini tidak memiliki perkembangan sama sekali. Pihaknya pun meminta agar Pelabuhan Batanjung dapat segera dituntaskan untuk menopang perekonomian serta meningkatkan pendapatan daerah.
"Tidak ada kemajuan, sehingga mangkrak. Kami mohon agar pemerintah pusat memperhatikan. Apalagi food estate sudah jalan, sehingga pelabuhan Batanjung ini perlu segera difungsikan," kata Inop.
Baca juga: Teras: Jangan persulit aparatur desa terkait pelaporan