Wakapolda Kalteng pantau vaksinasi COVID-19 untuk kalangan santri di Sampit
Sampit (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi memantau vaksinasi COVID-19 untuk kalangan santri dan santriwati di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para pengasuh yang telah berkenan pondok pesantrennya menjadi tempat kegiatan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi kepada anak usia sekolah sudah beberapa kali dilaksanakan dan sudah terbukti aman tidak ada efek samping," kata Ida Oetari di Sampit, Selasa.
Vaksinasi untuk santri, santriwati, ustaz, ustazah, pengasuh pondok pesantren serta orangtua santri dilaksanakan di Yayasan Pondok Pesantren Darul Ma’rifah dan Pondok Pesantren Putra Borneo Sampit.
Turut hadir Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan Dandim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari. Mereka berbincang dengan para santri, pengasuh pondok pesantren dan petugas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi.
Ida Oetari mengatakan, vaksinasi COVID-19 ini adalah salah satu bentuk sumbangsih aparatur negara kepada rakyat, terutama agar terbentuknya "herd immunity" atau kekebalan kelompok bagi kalangan santri dan pengasuh pondok pesantren.
Dia juga mengharapkan para santri bisa mengajak kawan-kawannya yang lain untuk divaksinasi sebagai upaya ikhtiar bersama agar terlindungi dari penularan COVID-19 yang saat ini potensinya masih tinggi.
Kesempatan ini juga dimanfaatkannya mensosialisasikan penerimaan anggota Polri Rekpro (Rekrutmen Proaktif). Dia berharap lulusan pondok pesantren juga ikut mendaftarkan diri menjadi polisi.
"Santri yang memenuhi syarat bisa mendaftarkan diri karena saat ini sangat dibutuhkan anggota Polri berilmu agama untuk bisa berdakwah menyerukan imbauan kamtibmas kepada masyarakat," demikian Ida Oetari.
Bupati Halikinnor mengatakan kegiatan vaksinasi ini difasilitasi Polda Kalimantan Tengah bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Polres Kotawaringin Timur.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Harapan kita dengan adanya beberapa lembaga serta pemerintah daerah yang membantu vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity masyarakat kita dengan harapan tidak mudah terpapar COVID-19," kata Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan pemkab beli mesin penghasil oksigen
Vaksinasi juga dilaksanakan di pondok pesantren karena terdapat asrama santri atau santriwati. Jika ada yang terpapar maka rawan menular makanya harus diantisipasi dengan vaksinasi.
Halikinnor berterima kasih karena pihak pondok pesantren maupun panti asuhan menyambut baik vaksinasi ini dan tidak ada penolakan. Semua menyadari bahwa ini salah satu upaya kita memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Sejauh ini tidak ada klaster pondok pesantren. Mereka juga saat masuk usai libur Ramadhan lalu dites antigen dan hasilnya tidak ada yang terpapar COVID-19. Artinya mereka sehat," tegas Halikinnor.
Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Putra Borneo, Yusuf Hudromi mengatakan, pihaknya mendaftarkan 41 santri berusia lebih dari 12 tahun, 11 ustaz dan sekitar 30 orang wali santri untuk ikut vaksinasi COVID-19 tersebut.
"Begitu Polsek menyampaikan akan melakukan vaksinasi, kami langsung merespons dan sangat berterima kasih kepada Polri dan pemerintah daerah. Harapannya vaksinasi kedua juga kami tunggu. Ini demi kesehatan. Kami yakin dengan vaksin yang disiapkan pemerintah itu tujuannya untuk rakyat sehat dan tangguh, khususnya menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Yusuf.
Sejauh ini pihaknya menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Dia bersyukur sejauh ini tidak ada yang terpapar COVID-19.
Baca juga: Rumah isolasi mandiri gratis di Sampit siap tampung penderita COVID-19
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para pengasuh yang telah berkenan pondok pesantrennya menjadi tempat kegiatan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi kepada anak usia sekolah sudah beberapa kali dilaksanakan dan sudah terbukti aman tidak ada efek samping," kata Ida Oetari di Sampit, Selasa.
Vaksinasi untuk santri, santriwati, ustaz, ustazah, pengasuh pondok pesantren serta orangtua santri dilaksanakan di Yayasan Pondok Pesantren Darul Ma’rifah dan Pondok Pesantren Putra Borneo Sampit.
Turut hadir Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan Dandim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari. Mereka berbincang dengan para santri, pengasuh pondok pesantren dan petugas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi.
Ida Oetari mengatakan, vaksinasi COVID-19 ini adalah salah satu bentuk sumbangsih aparatur negara kepada rakyat, terutama agar terbentuknya "herd immunity" atau kekebalan kelompok bagi kalangan santri dan pengasuh pondok pesantren.
Dia juga mengharapkan para santri bisa mengajak kawan-kawannya yang lain untuk divaksinasi sebagai upaya ikhtiar bersama agar terlindungi dari penularan COVID-19 yang saat ini potensinya masih tinggi.
Kesempatan ini juga dimanfaatkannya mensosialisasikan penerimaan anggota Polri Rekpro (Rekrutmen Proaktif). Dia berharap lulusan pondok pesantren juga ikut mendaftarkan diri menjadi polisi.
"Santri yang memenuhi syarat bisa mendaftarkan diri karena saat ini sangat dibutuhkan anggota Polri berilmu agama untuk bisa berdakwah menyerukan imbauan kamtibmas kepada masyarakat," demikian Ida Oetari.
Bupati Halikinnor mengatakan kegiatan vaksinasi ini difasilitasi Polda Kalimantan Tengah bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Polres Kotawaringin Timur.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Harapan kita dengan adanya beberapa lembaga serta pemerintah daerah yang membantu vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity masyarakat kita dengan harapan tidak mudah terpapar COVID-19," kata Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan pemkab beli mesin penghasil oksigen
Vaksinasi juga dilaksanakan di pondok pesantren karena terdapat asrama santri atau santriwati. Jika ada yang terpapar maka rawan menular makanya harus diantisipasi dengan vaksinasi.
Halikinnor berterima kasih karena pihak pondok pesantren maupun panti asuhan menyambut baik vaksinasi ini dan tidak ada penolakan. Semua menyadari bahwa ini salah satu upaya kita memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Sejauh ini tidak ada klaster pondok pesantren. Mereka juga saat masuk usai libur Ramadhan lalu dites antigen dan hasilnya tidak ada yang terpapar COVID-19. Artinya mereka sehat," tegas Halikinnor.
Pengasuh Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Putra Borneo, Yusuf Hudromi mengatakan, pihaknya mendaftarkan 41 santri berusia lebih dari 12 tahun, 11 ustaz dan sekitar 30 orang wali santri untuk ikut vaksinasi COVID-19 tersebut.
"Begitu Polsek menyampaikan akan melakukan vaksinasi, kami langsung merespons dan sangat berterima kasih kepada Polri dan pemerintah daerah. Harapannya vaksinasi kedua juga kami tunggu. Ini demi kesehatan. Kami yakin dengan vaksin yang disiapkan pemerintah itu tujuannya untuk rakyat sehat dan tangguh, khususnya menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Yusuf.
Sejauh ini pihaknya menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Dia bersyukur sejauh ini tidak ada yang terpapar COVID-19.
Baca juga: Rumah isolasi mandiri gratis di Sampit siap tampung penderita COVID-19