Masyarakat Kotim diminta tidak euforia meski kasus COVID-19 melandai

id Masyarakat Kotim diminta tidak euforia meski kasus COVID-19 melandai, Kalteng, Bupati Kotim, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Masyarakat Kotim diminta tidak euforia meski kasus COVID-19 melandai

Sejumlah warga menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar PWI bersama Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Sabtu (28/8/2021) lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Melandainya kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah, menjadi hal yang menggembirakan, namun masyarakat diingatkan untuk tidak euforia atau gembira secara berlebihan.

"Alhamdulillah kasus penularan COVID-19 melandai. Mudah-mudahan tren terus berlanjut. Tapi kita jangan lengah, jangan kendur dan jangan menyerah. Tetap jalankan protokol kesehatan," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Minggu siang, terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak enam orang, sedangkan pasien sembuh empat orang.

Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 5.136 kasus, terdiri dari 4.833 kasus sembuh, 102 orang sedang ditangani dan 201 orang telah wafat.

Halikinnor mengakui, penurunan kasus COVID-19 cukup jelas terlihat dari perkembangan data dari ke hari. Hal itu juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan tes antigen dan PCR di fasilitas pelayanan kesehatan. 

Seperti akhir pekan ini, kata Halikinnor, RSUD dr Murjani Sampit memeriksa 121 sampel, termasuk dirinya, untuk diperiksa melalui swab tes PCR atau "polymerase chain reaction". Hasilnya, semuanya menunjukkan negatif COVID-19.

Baca juga: Pemkab Kotim gunakan 58 ton beras cadangan untuk bantu masyarakat

Gambaran ini sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Saat kasus COVID-19 tinggi, setiap putaran pemeriksaan PCR banyak sampel yang hasil pemeriksaannya positif COVID-19.

Halikinnor mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sementara itu pemerintah daerah juga terus gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19.

Belum diketahui apakah melandainya kasus COVID-19 saat ini menandakan sudah terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok. Namun yang pasti, kata Halikinnor, pemerintah daerah bersama semua pihak terkait akan terus melakukan upaya-upaya untuk menekan penularan COVID-19 agar bisa memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.

 Semua pihak, termasuk pelaku usaha diminta juga tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi aturan yang telah dibuat pemerintah daerah. Ini demi kepentingan masyarakat luas agar pandemi COVID-19 ini bisa segera diatasi.

"Kita tidak tahu kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir, bahkan mungkin COVID-19 akan terus ada. Yang bisa kita lakukan adalah selalu menerapkan protokol kesehatan. Kita jadikan ini bagian dari pola hidup sehat kita agar tidak mudah terserang penyakit, termasuk COVID-19," demikian Halikinnor.

Baca juga: Ketua DPRD Kotim dorong perempuan kembangkan potensi diri