Sampit (ANTARA) - Sehari menjelang seleksi kompetensi dasar calon aparatur sipil negara (CASN) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah ada satu peserta yang melaporkan diri terpapar COVID-19.
"Sudah ada satu orang yang melapor. Sudah kami laporkan ke Panselnas (panitia seleksi nasional). Sesuai aturan, memang yang positif COVID-19 diminta melaporkan diri. Mereka nanti akan mengikuti tes dengan jadwal yang ditetapkan panselnas," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kotawaringin Timur, Alang Arianto di Sampit, Jumat.
Hal itu disampaikan Alang saat mendampingi tim Badan Kepegawaian Nasional yang memeriksa kesiapan teknis di lokasi seleksi di aula Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM Kotawaringin Timur.
Alang mengatakan, aturan mewajibkan peserta harus menunjukkan hasil pemeriksaan antigen dengan hasil negatif COVID-19. Jika tidak bisa menunjukkan hasil pemeriksaan antigen negatif maka tidak diizinkan masuk mengikuti seleksi.
Penderita COVID-19 tetap bisa mengikuti seleksi CASN tersebut. Namun keputusan dari panselnas, peserta tersebut akan diberikan jadwal tersendiri yang nantinya disampaikan kemudian.
Peserta dengan hasil antigen negatif COVID-19 pun tetap harus melewati pemeriksaan suhu tubuh. Jika ada yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius maka akan diarahkan mengikuti tes di ruangan khusus yang dilengkapi empat unit komputer.
"Walaupun hasil antigennya negatif, tapi kalau suhunya di atas 37 derajat maka akan diarahkan ikut di ruang khusus. Ini sebagai antisipasi. Khawatirnya itu adalah indikasi terpapar COVID-19," jelas Alang.
Berdasarkan data BKPSDM Kotawaringin Timur, peserta seleksi CASN di daerah ini terdiri dari peserta seleksi CPNS sebanyak 2.108 orang dan peserta seleksi PPPK non guru sebanyak 44 orang.
Sementara itu terkait persiapan, pria yang juga menjabat Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur ini mengatakan persiapan sudah rampung.
Panitia menyiapkan 80 unit komputer, yang terdiri 75 unit untuk digunakan dan empat unit sebagai cadangan. Selain itu ada empat unit yang disiapkan di ruangan khusus.
Baca juga: Ini saran Legislator Kotim untuk mengatasi masalah sampah di Sampit
Seleksi dilaksanakan selama sembilan hari dimulai Sabtu (25/9). Setiap hari dilaksanakan empat sesi dengan jumlah per sesi sebanyak 75 peserta. Hanya hari Jumat yang dilaksanakan dua sesi tes.
Panitia juga menyediakan generator set untuk mengantisipasi kemungkinan pemadaman listrik yang bisa mengganggu jalannya pelaksanaan tes. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PT PLN untuk meminta agar tidak ada pemadaman selama pelaksanaan tes tersebut.
"Mudah-mudahan semua berjalan lancar karena sudah disiapkan dengan baik. Kami imbau peserta mempersiapkan diri dengan baik agar bisa lulus seleksi," harap Alang.
Sementara itu, tim dari Kantor BKN Regional VIII Banjarbaru telah berada di lokasi kegiatan. Mereka terdiri dari Eko Saputro sebagai koordinator, Ari sebagai pengawas dan Nita Vibriyanti Situmorang yang merupakan Analis Kepegawaian Muda selaku bagian tekonologi informasi.
"Jumlah perangkat komputernya sudah siap, tinggal koneksinya. Kalau kapasitas internetnya ini kami rasa sudah lebih jauh dari cukup. Kami ditugaskan di sini sampai kegiatan selesai," kata Nita.
Saat pelaksanaan seleksi SKD, tim dari BKN di dalam ruangan, sedangkan panitia daerah berada di luar ruangan untuk mengatur kelancaran tes. Nilai yang didapat peserta ditayangkan langsung pada layar yang disiapkan di luar ruang seleksi dan di kanal YouTube.
"Juga ada sertifikat bagi peserta SKD. Nanti nilai dikirim ke pusat, setelah itu peserta bisa melihat dan mendownload di sertifikat.bkn.go.id," demikian Nita.
Baca juga: DPRD Kotim prihatin gedung bola voli bocor dikhawatirkan ganggu Porprov
Baca juga: Perhatian Sugianto terhadap pendidikan agama di Kotim diapresiasi
Baca juga: DPRD Kotim dukung peningkatan jalan membuka keterisolasian kawasan pesisir