Komisi II DPRD Gumas berharap kaum perempuan tangkap peluang usaha

id Dprd gumas,gunung mas,Komisi II DPRD Gumas berharap kaum perempuan tangkap peluang usaha,Nomi aprilia

Komisi II DPRD Gumas berharap kaum perempuan tangkap peluang usaha

Legislator Kabupaten Gumas Nomi Aprilia. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Nomi Aprilia menyambut baik pelatihan pembuatan kerajinan tangan kepada kaum perempuan di wilayah setempat yang dilakukan oleh Universitas Palangka Raya (UPR).

“UPR baru saja melakukan pelatihan pembuatan kerajinan tangan kepada kaum perempuan di Kelurahan Kuala Kurun. Dari pelatihan itu saya harap kaum perempuan dapat menangkap berbagai peluang usaha,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini berharap kaum perempuan yang mengikuti pelatihan bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk berwirausaha.

Terlebih, tutur politisi PDI Perjuangan ini, pembuatan kerajinan tangan bisa dilakukan di rumah dan dilakukan di sela waktu luang. Dengan demikian waktu luang tidak terbuang percuma dan dapat meningkatkan perekonomian.

Alumni UPR ini juga meminta kepada peserta pelatihan agar membagikan ilmu yang didapat kepada kaum perempuan lain. Tidak menutup kemungkinan dengan berbagi ilmu maka akan ada banyak bermunculan ide lain dalam berusaha.

“Semoga ke depan pelatihan pembuatan kerajinan tangan akan kembali dilakukan di Gumas, sebab pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya kaum perempuan,” tutur Nomi.

Diberitakan sebelumnya, UPR melakukan pelatihan pembuatan kerajinan tangan kepada kaum perempuan di Kelurahan Kuala Kurun, sebagai bekal keterampilan membuka usaha.

Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UPR Elis Sri Rahayu mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Jumat lalu itu merupakan Program Dosen Pendamping Wirausaha Masyarakat dan salah satu penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Sebelumnya pada tahun 2017 lalu telah dilakukan pelatihan keterampilan membuat kerajinan dengan teknik decoupage, tahun 2019 teknik sospeso dengan media ‘tissue decoupage’, dan kali ini teknik sospeso dengan media kain batik.

“Apa saja bisa dihias, misalnya tas, tempat tisu, dan lainnya. Dengan dihias maka tas atau tempat tisu tadi memiliki nilai jual lebih ketimbang dengan tas atau tempat tisu yang polos,” demikian Elis.