Tingkatkan kemampuan, Pemkab Murung Raya latih perajin rotan
Puruk Cahu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag), melaksanakan pelatihan anyaman rotan serta kombinasi kulit kepada masyarakat Desa Danau Usung, Kecamatan Murung, yang kesehariannya sebagai perajin rotan.
Kegiatan pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari tersebut dibuka oleh Asisten III Setda Mura, Budi Susetyo dengan diikuti 15 peserta dari perajin lokal dari beberapa desa yang dilaksanakan di Desa Danau Usung, Kamis.
Menyampaikan sambutan Bupati Mura, Budi Susetyo mengatakan potensi rotan yang begitu kaya tentu dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis bagi kemajuan para perajin lokal. Bahkan anyaman rotan merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Untuk mengangkat budaya dan tradisi anyaman rotan bagi masyarakat, maka diperlukan pembinaan pengembangan anyaman rotan dari pemerintah, salah satunya pembinaan melalui pelatihan yang dilaksanakan ini," jelas Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Murung Raya ini.
Kemudian, lanjut dia, dalam menghasilkan produk anyaman yang baik, maka memerlukan proses yang diantaranya pembelahan, perautan dan penganyaman rotan dengan bentuk serta pola yang diinginkan.
"Dalam proses ini semua akan dibimbing oleh para pelatih kerajinan lokal yang telah disiapkan oleh instansi terkait," tambahnya.
Baca juga: Walau tak dapat perhatian KONI Mura, dua atlet dayung raih emas PON Papua
Ia juga menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan pelatihan anyaman rotan dan kombinasi kulit ini, merupakan rangkaian dan program dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan perajin rotan yang ada, sehingga produknya mampu bersaing dalam dunia usaha.
Disamping itu juga, kata dia, akan mampu mengangkat kembali tradisi menganyam di dunia modern dalam bentuk produk dengan kualitas yang lebih baik lagi.
"Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai salah satu motivasi dalam menggerakkan perekonomian kemasyarakatan, mengembangkan ide kreatif untuk mempertahankan tradisi anyaman agar dapat diterima untuk kebutuhan masyarakat yang modern," demikian Budi.
Baca juga: Pemkab Murung Raya raih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya
Baca juga: Medco E&P rehabilitasi aliran sungai di Murung Raya
Kegiatan pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari tersebut dibuka oleh Asisten III Setda Mura, Budi Susetyo dengan diikuti 15 peserta dari perajin lokal dari beberapa desa yang dilaksanakan di Desa Danau Usung, Kamis.
Menyampaikan sambutan Bupati Mura, Budi Susetyo mengatakan potensi rotan yang begitu kaya tentu dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis bagi kemajuan para perajin lokal. Bahkan anyaman rotan merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Untuk mengangkat budaya dan tradisi anyaman rotan bagi masyarakat, maka diperlukan pembinaan pengembangan anyaman rotan dari pemerintah, salah satunya pembinaan melalui pelatihan yang dilaksanakan ini," jelas Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Murung Raya ini.
Kemudian, lanjut dia, dalam menghasilkan produk anyaman yang baik, maka memerlukan proses yang diantaranya pembelahan, perautan dan penganyaman rotan dengan bentuk serta pola yang diinginkan.
"Dalam proses ini semua akan dibimbing oleh para pelatih kerajinan lokal yang telah disiapkan oleh instansi terkait," tambahnya.
Baca juga: Walau tak dapat perhatian KONI Mura, dua atlet dayung raih emas PON Papua
Ia juga menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan pelatihan anyaman rotan dan kombinasi kulit ini, merupakan rangkaian dan program dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan perajin rotan yang ada, sehingga produknya mampu bersaing dalam dunia usaha.
Disamping itu juga, kata dia, akan mampu mengangkat kembali tradisi menganyam di dunia modern dalam bentuk produk dengan kualitas yang lebih baik lagi.
"Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai salah satu motivasi dalam menggerakkan perekonomian kemasyarakatan, mengembangkan ide kreatif untuk mempertahankan tradisi anyaman agar dapat diterima untuk kebutuhan masyarakat yang modern," demikian Budi.
Baca juga: Pemkab Murung Raya raih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya
Baca juga: Medco E&P rehabilitasi aliran sungai di Murung Raya