Jawa Barat provinsi paling diminati investor
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak diminati investor dari dalam dan luar negeri.
“Minat investor baik dari dalam maupun luar negeri itu ternyata ke Jawa Barat lebih besar. Untuk PMDN dan PMA sebesar Rp72,5 triliun dari total Rp490 triliun,” kata Menteri Bahlil saat menyampaikan keynote speech pada The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 secara virtual, Kamis.
Bahlil merinci sebanyak Rp28,2 triliun dalam bentuk penanaman modal dalam negari (PMDN) dan Rp44,3 triliun dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).
“Artinya apa, saya ingin mengatakan bahwa keinginan para investor dalam negeri maupun luar negeri lebih cenderung di Jawa Barat ketimbang di provinsi lain di luar Jawa,” tutur Bahlil.
Meskipun proporsi investasi di Jawa masih sedikit kalah dibandingkan luar Jawa yakni sebesar 49 persen, Bahlil berpendapat Jawa Barat memiliki sejumlah faktor yang membuat investor lebih memilih daerah yang dipimpin Ridwan Kamil tersebut sebagai tempat untuk berinvestasi.
“Mungkin juga saya harus jujur mengatakan di samping infrastruktur di Jawa Barat yang baik, penataan internal pelayanan juga menentukan tentang kecenderungan orang melakukan investasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Bahlil berpendapat tingkat produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat juga menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan dengan provinsi.
Ia menyampaikan realisasi investasi pada semester 1 2021 telah mencapai 49,7 persen dari target Rp900 triliun. Pihaknya optimistis bisa mencapai target Rp900 triliun dikarenakan reformasi terhadap regulasi yakni UU Cipta Kerja telah selesai, begitu juga dengan Online Single Submission sebagai implementasi dari PP No 5 dan 6.
“Sekalipun kami akui masih ada banyak kekurangan-kekurangan di sana-sini yang harus kita benahi , tapi ini adalah starting awal. Saya dalam forum ini sekaligus ingin mempromosikan para investor untuk menanamkan modal kalian di Jawa Barat sebagai salah satu alternatif terbaik dari sekian banyak provinsi yang juga terbaik,” kata Bahlil.
“Minat investor baik dari dalam maupun luar negeri itu ternyata ke Jawa Barat lebih besar. Untuk PMDN dan PMA sebesar Rp72,5 triliun dari total Rp490 triliun,” kata Menteri Bahlil saat menyampaikan keynote speech pada The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 secara virtual, Kamis.
Bahlil merinci sebanyak Rp28,2 triliun dalam bentuk penanaman modal dalam negari (PMDN) dan Rp44,3 triliun dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).
“Artinya apa, saya ingin mengatakan bahwa keinginan para investor dalam negeri maupun luar negeri lebih cenderung di Jawa Barat ketimbang di provinsi lain di luar Jawa,” tutur Bahlil.
Meskipun proporsi investasi di Jawa masih sedikit kalah dibandingkan luar Jawa yakni sebesar 49 persen, Bahlil berpendapat Jawa Barat memiliki sejumlah faktor yang membuat investor lebih memilih daerah yang dipimpin Ridwan Kamil tersebut sebagai tempat untuk berinvestasi.
“Mungkin juga saya harus jujur mengatakan di samping infrastruktur di Jawa Barat yang baik, penataan internal pelayanan juga menentukan tentang kecenderungan orang melakukan investasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Bahlil berpendapat tingkat produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat juga menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan dengan provinsi.
Ia menyampaikan realisasi investasi pada semester 1 2021 telah mencapai 49,7 persen dari target Rp900 triliun. Pihaknya optimistis bisa mencapai target Rp900 triliun dikarenakan reformasi terhadap regulasi yakni UU Cipta Kerja telah selesai, begitu juga dengan Online Single Submission sebagai implementasi dari PP No 5 dan 6.
“Sekalipun kami akui masih ada banyak kekurangan-kekurangan di sana-sini yang harus kita benahi , tapi ini adalah starting awal. Saya dalam forum ini sekaligus ingin mempromosikan para investor untuk menanamkan modal kalian di Jawa Barat sebagai salah satu alternatif terbaik dari sekian banyak provinsi yang juga terbaik,” kata Bahlil.