DWP Sukamara dorong orang tua terapkan pola asuh yang tepat

id Pemkab sukamara, dwp sukamara, pola asuh anak, karakteristik anak, dharma wanita sukamara, kalteng

DWP Sukamara dorong orang tua terapkan pola asuh yang tepat

Penasehat DWP Sukamara Siti Zulaiha Windu Subagio didampingi Ketua DWP Sukamara Ade Mariani Rendy Lesmana usai kegiatan, Kamis, (21/10/2021). (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Dharma Wanita Perempuan (DWP) Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah mendorong para orang tua mengetahui karakter anak, sehingga dapat menerapkan cara mendidik yang benar pada mereka.

Untuk mewujudkannya, DWP Sukamara menggelar seminar parenting pemetaan bakat anak melalui golongan darah yang diselenggarakan di Aula SMP Negeri 1 Sukamara, Kamis.

"Selain itu, orang tua haruslah tetap menjaga agar tumbuh kembang anak berjalan baik dan menjaga perilaku dirinya sendiri, sehingga tetap menjadi guru dan teladan yang baik," kata Penasehat DWP Sukamara Siti Zulaiha Windu Subagio.

Disampaikannya, orang tua merupakan tempat anak pertama belajar, sehingga orang tua harus mampu membimbing dan mengarahkan anak ke arah yang lebih baik.

Untuk itu pengenalan karakter anak, dapat dilakukan dengan mengetahui golongan darah dan karakter-karakter khusus golongan darah tersebut. Hal ini dapat membantu orang tua memahami ritme emosi dan pertumbuhan anak, sehingga dapat diterapkan pola asuh yang benar.

“Untuk itu kita sebagai orang tua hendaknya selalu menaruh perhatian pada potensi dan perkembangan prestasi anak," jelasnya.

Sebagai orang tua harus meyakini kesuksesan anak dalam pendidikan, karir dan kehidupannya, berawal dari seberapa jauh orang tua, guru dan anak mengetahui dan menyadari potensi kecerdasan, kepribadian, bakat maupun minat anak.

Selain itu, pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, sehingga setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu, agar dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.

“Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, kemudiam sekolah dan masyarakat. Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa ia dibutuhkan dalam keluarga,” terangnya.

Hal tersebut dikarenakan, dirinya merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunnya. Dengan demikian akan tercipta situasi yang saling membantu, saling menghargai, serta sangat mendukung perkembangan anak.

“Semoga adanya kegiatan ini semua dapat menerima manfaat serta menularkan ilmu yang didapat kepada anggota organisasinya atau unit kerjanya," harapnya.