Kemiskinan tidak selesai hanya dengan memberikan bansos

id Ma'ruf Amin,Kemiskinan tidak selesai,bansos,Wakil Presiden

Kemiskinan tidak selesai hanya dengan memberikan bansos

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021 dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/10/2021). ANTARAHO-Biro Pers Setpres/Rusman/aa. (Handout Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan kondisi kemiskinan ekstrem dan kemiskinan tidak akan selesai hanya dengan pemberian bantuan sosial (bansos).

"Upaya pemberdayaan ekonomi juga harus ikut digerakkan dalam upaya penyelesaian kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah," kata Wapres Ma’ruf saat memberikan sambutan di acara Halal Trade Forum di Trade Expo Indonesia (TEI) Tahun 2021 melalui konferensi video dari Jakarta, Jumat.

Menurut Ma’ruf Amin, tidak akan dapat mengentaskan masyarakat dari kemiskinan hanya dengan memberikan bantuan sosial. Akan tetapi, harus dibarengi dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat.

Baca juga: Ma'ruf Amin dorong pelayanan publik tak berbelit-belit

Pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat dengan kondisi miskin dan miskin ekstrem tersebut, lanjut Wapres, perlu mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

"Di sinilah peran penting UMKM yang selama ini telah berperan menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Ma’ruf Amin dari kediaman resmi wapres di Jakarta.

Terkait dengan penyelesaian kemiskinan ekstrem, Wapres telah melakukan kunjungan kerja ke tujuh provinsi yang 35 kabupatennya menjadi daerah prioritas dalam pencapaian angka miskin esktrem nol persen di akhir 2021.

Ketujuh provinsi tersebut ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Setiap provinsi terdapat lima kabupaten prioritas penyelesaian kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Pemberdayaan UMKM upaya menghilangkan kemiskinan

Dalam kunjungannya, Wapres mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten terkait.

"Saya juga mengamati pentingnya kehadiran pemerintah dan pihak swasta melalui kebijakan yang holistik dan komprehensif," katanya.

Seluruh kebijakan dalam rangka penyelesaian kemiskinan ekstrem tersebut, kata Wapres, harus utuh dan tidak terpisahkan secara sektoral sehingga target miskin ekstrem nol persen dapat tercapai.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin dorong koperasi Indonesia beradaptasi dengan teknologi digital

"Serta harus memberikan peran kepada para pemangku kepentingan dan sesuai dengan karakter dan keunggulan masing-masing daerah," ujar Wapres.

Sebagai informasi, angka kemiskinan ekstrem secara nasional di Indonesia mencapai 10,86 juta dan jumlah tersebut ditargetkan akan menjadi nol persen pada tahun 2024.

Sementara itu, hingga akhir 2021, Pemerintah menargetkan akan menyelesaikan 2.096.771 jiwa miskin ekstrem di 35 kabupaten daerah prioritas.


Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Investor asing jangan ragu investasi di KIH Indonesia

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Masa depan Indonesia tak lagi bertumpu hanya pada SDA

Baca juga: Wapres: Ada penambahan miskin ekstrem akibat pandemi COVID-19