Barito Selatan (ANTARA) - Salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Barito Selatan merupakan suatu daerah turut menjadi penyumbang kekayaan budaya bagi Indonesia.
Kebudayaan tersebut sebagian ada yang telah dikenal di daerah lokal, bahkan ada pula yang telah dikenal hingga ke berbagai penjuru negeri ini.
Kebudayaan yang telah dikenal yakni tarian tradisionalnya yaitu Bawo dan Dadas, bahasa daerahnya yakni bahasa Dayak Maanyaan, Dusun, dan Bakumpai, hingga tradisi atau upacara adatnya seperti Wara dan Wadian.
Beragam contoh kebudayaan khas Barito Selatan tersebut tentunya telah menjadi bagian dari sektor pariwisata kebanggaan dan telah menjadi identitas daerah tersendiri bagi masyarakat Barito Selatan.
Baca juga: Iring Witu Buntok Cocok Pengembangan Wisata Kuliner
Namun, Barito Selatan tidak hanya memiliki kekayaan budaya seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Ada beragam budaya yang dapat dijadikan sebagai bagian dari pariwisata, salah satunya adalah wisata kuliner. Kuliner menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam meningkatkan pariwisata daerah.
Seperti berbagai daerah lainnya yang sudah terkenal akan kulinernya, dengan menyebutkan nama makanannya saja, orang-orang akan secara otomatis langsung terpikirkan dengan nama daerah asal makanan tersebut, contohnya ketika mengatakan “rendang” yang terpikirkan adalah makanan khas kota Padang.
Akan tetapi, wisata kuliner daerah Barito Selatan masih kurang begitu dikenal oleh masyarakatnya sendiri, apalagi untuk lebih dikenal luas hingga ke luar daerah.
Makanan khas lebih seringnya diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, sedangkan masyarakat di perkotaan dominan mengetahui makanan yang umumnya biasa dikonsumsi sehari-hari orang Indonesia, seperti ayam goreng, sop ayam, soto dan berbagai makanan lainnya yang bukan makanan asli Barito Selatan.
Baca juga: Putri Pariwisata Barsel Wakili Kalteng Ketingkat Nasional
Padahal kuliner asli khas daerah ini ada banyak sekali, dan sudah sepatutnya dibanggakan sekaligus dikenalkan kepada khalayak luas.
Beberapa makanan khas Barito Selatan ini biasanya disajikan untuk makanan sehari-hari dan ketika ada acara tertentu yang mengumpulkan orang banyak.
Dimulai dari makanan yang bisa disajikan sehari-hari, masakan ini dinamakan dengan “Kalumpe”, terbuat dari bahan dasar daun singkong yang ditumbuk halus, dicampur dengan terong kecil atau masyarakat setempat menyebutnya “teung karurang”, diolah dengan menggunakan kuah santan atau bisa juga dioseng, akan semakin nikmat jika disajikan bersama ikan asin dan sambal terasi.
Baca juga: Ini cara Disporabudpar Barsel tarik minat pengunjung ke objek wisata Danau Malawen
Kemudian, makanan yang dapat disajikan pada acara-acara tertentu seperti pada acara kematian atau pernikahan yakni “luen uwut”, bahan untuk masakan ini biasanya dapat berasal dari umbut rotan atau bisa juga dari umbut pohon sawit.
Tidak sulit bagi masyarakat untuk menemukan bahan umbut ini, karena baik rotan atau sawit masih banyak ditemukan di daerah sekitar.
Selanjutnya ada aneka kue yang disajikan pada upacara adat atau ritual seperti ritual “memberi makan hantu”, kue-kue yang disajikan seperti “kue susur” yang terbuat dari bahan dasar tepung beras dan gula merah yang diolah dengan cara digoreng.
Kue lainnya adalah “kaluwit” yang terbuat dari bahan tepung ketan dan di dalamnya diberi inti dengan parutan kelapa dan gula merah, kue ini memiliki cita rasa yang kenyal dan juga nikmat, apalagi pengolahannya dengan cara dikukus akan membuatnya menjadi lebih sehat.
Baca juga: Pokdarwis bantu pengembangan wisata di Barsel
Beberapa makanan tersebut hanyalah segelintir contoh dari beraneka ragam makanan khas kebanggaan Barito Selatan. Namun, kurang menarik jika keunikan rasa masakan tersebut hanya dinikmati oleh masyarakat daerah saja.
Alangkah lebih baik apabila kuliner ini dikenal oleh orang-orang yang berasal dari luar daerah. Hal ini dapat menjadi daya pikat bagi wisatawan untuk segera berkunjung ke tempat ini.
Agar kuliner khas Barito Selatan dapat dikenal, tentu ada strategi yang harus dilakukan. Strategi yang tepat di era teknologi ini yakni melakukan promosi melalui media sosial misalnya Facebook atau Instagram.
Maraknya penggunaan media sosial, harusnya dapat dilihat sebagai peluang khususnya dalam mengenalkan kuliner khas, sehingga target promosi dapat menjangkau berbagai kalangan. Misalnya targetnya adalah anak muda yang tadinya berkegiatan hanya menikmati makanan di cafe atau restoran dengan menu makanan siap saji dan berbagai makanan modern lainnya, sekarang dapat mulai menikmati makanan khas asli daerah Barito Selatan.
Perlunya peran pemerintah
Dalam mempromosikan kuliner tersebut tetap diperlukan adanya sinergi antara pemerintah setempat yang berwenang dengan masyarakat Barito Selatan sendiri.
Mengingat di Barito Selatan belum ada tempat khusus yang menyajikan berbagai kuliner. Jadi, perlu adanya upaya dari pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki keahlian dalam bidang memasak kuliner agar segera membuka usaha tersebut di daerah ini.
Dalam membangun usaha ini, nantinya masyarakat yang berminat juga perlu didukung dari segi pendanaan, sehingga masyarakat tidak akan ragu untuk segera memulai usaha. Tempat yang strategis juga menjadi faktor penting seperti tidak terlalu jauh dari pusat kota atau harusnya berada di daerah yang seringnya menjadi daerah perlintasan dari berbagai daerah.
Baca juga: DPRD Barsel pastikan dukung pengembangan 13 destinasi wisata
Demi mengenalkan kekayaan kuliner Barito Selatan, strategi atau terobosan seperti ini sudah dirasa tepat, atau paling tidak sudah menjadi upaya dalam memajukan daerah Barito Selatan. Sisi kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari betapa ramainya kota tersebut dengan adanya wisatawan luar daerah yang berkunjung ke tempat ini.
Pengunjung yang ingin mengasah indera perasanya dan ingin mencicipi cita rasa baru, tentu akan mencari makanan yang berbeda dari daerahnya. Di situasi seperti ini, besar potensi kuliner khas Barito Selatan menjadi incaran wisatawan.
Wisata kuliner di Barito Selatan dapat dimulai jika pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama, dan meningkatkan kunjungan wisata melalui promosi di media apapun khususnya media online. Barito Selatan dapat menjadi daerah yang tidak hanya dikenal di daerah lokal tetapi juga seluruh Indonesia, bahkan tidak menutup kemungkinan dapat menarik wisatawan asing dari berbagai negara.
Dengan begitu, secara tidak langsung kuliner telah menjadi perwakilan dalam memperkenalkan kebudayaan daerah lainnya yang ada di Barito Selatan.
Baca juga: Pemkab Barsel kembangkan 13 destinasi wisata
Penulis: Metrik Pramesti salah satu Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Berita Terkait
Perluas layanan di Jawa Barat, kini Swiss-Belhotel hadir di Indramayu
Kamis, 12 Desember 2024 5:44 Wib
Legislator imbau masyarakat nikmati hari libur dengan berwisata di Palangka Raya
Minggu, 8 Desember 2024 11:04 Wib
Yuk nikmati ragam promo menarik Swiss-Belhotel Danum jelang akhir tahun
Jumat, 6 Desember 2024 13:51 Wib
Pemkab Sukamara renovasi pelabuhan Tangsi sebagai destinasi wisata dan kuliner
Kamis, 28 November 2024 16:35 Wib
Kotim jadi incaran pengusaha kuliner nasional
Rabu, 27 November 2024 17:34 Wib
Sambut akhir tahun, Swiss-Belhotel Danum tawarkan wisata kuliner internasional
Kamis, 14 November 2024 21:42 Wib
Menikmati seduhan teh ala Swiss-Belhotel Danum
Selasa, 12 November 2024 20:33 Wib
Halikinnor berkomitmen terus kembangkan wisata kuliner bantaran Sungai Mentaya
Minggu, 20 Oktober 2024 21:07 Wib