Ma'ruf Amin: Penanganan COVID-19 di Indonesia masuk kategori terbaik
Samarinda (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia masuk dalam kategori terbaik di dunia sehingga kasus penularan menjadi landai.
“Kita alhamdulillah termasuk yang terbaik, yang di dunia (kita) dianggap sudah kuning, sudah hampir hijau. Ini berkat kerja sama dan upaya sungguh-sungguh,” kata Wapres dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur di Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa.
Wapres mengapresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang berperan dalam penanggulangan kasus COVID-19.
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan melainkan juga di bidang sosial dan ekonomi sehingga peran seluruh kalangan masyarakat diperlukan dalam penanganannya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, gubernur, jajaran masyarakat, tokoh masyarakat, dan ulama yang terus berjuang untuk mengendalikan COVID-19,” tambahnya.
Wapres mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintah, pemda, dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga.
Di sejumlah negara maju mengalami kenaikan kasus penularan COVID-19 karena mengabaikan protokol kesehatan.
“Kita tidak boleh berpuas diri, tetap waspada, karena banyak negara-negara lain yang tadinya sudah melandai tetapi terus menjadi naik kembali. Di Eropa sampai ada yang 23 persen, bahkan 43 persen,” kata Ma’ruf Amin.
Wapres Ma'ruf berharap kondisi penularan COVID-19 di Indonesia saat ini dapat terus dipertahankan dan ditekan tanpa harus mengalami gelombang ketiga.
“Kita alhamdulillah termasuk yang terbaik, yang di dunia (kita) dianggap sudah kuning, sudah hampir hijau. Ini berkat kerja sama dan upaya sungguh-sungguh,” kata Wapres dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur di Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa.
Wapres mengapresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang berperan dalam penanggulangan kasus COVID-19.
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan melainkan juga di bidang sosial dan ekonomi sehingga peran seluruh kalangan masyarakat diperlukan dalam penanganannya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, gubernur, jajaran masyarakat, tokoh masyarakat, dan ulama yang terus berjuang untuk mengendalikan COVID-19,” tambahnya.
Wapres mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintah, pemda, dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga.
Di sejumlah negara maju mengalami kenaikan kasus penularan COVID-19 karena mengabaikan protokol kesehatan.
“Kita tidak boleh berpuas diri, tetap waspada, karena banyak negara-negara lain yang tadinya sudah melandai tetapi terus menjadi naik kembali. Di Eropa sampai ada yang 23 persen, bahkan 43 persen,” kata Ma’ruf Amin.
Wapres Ma'ruf berharap kondisi penularan COVID-19 di Indonesia saat ini dapat terus dipertahankan dan ditekan tanpa harus mengalami gelombang ketiga.