Polres Bartim selidiki tabrakan bus sekolah dan sepeda motor, satu tewas

id kecelakaan lalu lintas bartim,tabrakan bus sekolah,sepeda motor,seorang meninggal,barito timur,polres,kalteng

Polres Bartim selidiki tabrakan bus sekolah dan sepeda motor, satu tewas

Warga berada di lokasi kejadian tabrakan antara Bus Sekolah PT SGM dan pengendara roda dua di Desa Tampa, Kecamatan Paku, Jumat (26/11/2021).ANTARA/Dokumentasi warga

Tamiang Layang (ANTARA) - Kepolisian Resor Barito Timur, Kalimantan Tengah, kini menyelidiki kasus tabrakan antara bus sekolah milik PT Sawit Graha Manunggal (SGM) nomor KH 7010 KH  dengan sepeda motor KH 5509 KJ di Jalan A Yani di Desa Tampa, Kecamatan Paku, mengakibatkan  seorang tewas.

Kapolres Barito Timur (Bartim)  AKBP Afandi Eka Putra melalui Kasat Lantas AKP Irfan mengakui adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Sudah kita tangani dan saat ini prosesnya masih dalam penyelidikan," kata Irfan melalui telepon genggam di Tamiang Layang, Jumat.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.30 WIB yang menyebabkan satu pengendara roda dua, Marianus Geo Uran alias Aris  (22) meninggal dunia dan teman boncengannya, Alexander alias Alex (21) sedang mengalami perawatan intensif di RSUD Tamiang Layang.

Diketahui, dua orang korban kecelakaan berstatus sebagai karyawan PT Ketapang Subur Lestari (KSL) anak perusahaan Ciliandry Anky Abadi (CAA).

"Iya benar karyawan yang bekerja sebagai pemuat," kata Kepala Tata Usaha PT KSL, Wahyu Sanjaya di depan Kamar Jenazah RSUD Tamiang Layang.

Menurutnya, pihak kantor dan karyawan lainnya kaget mendengar informasi kecelakaan lalu lintas itu langsung mendatangi lokasi tabrakan. Namun Aris dan Alex sudah tidak ada di lokasi tabrakan karena sudah dilarikan ke RSUD Tamiang Layang.

Alex saat ini sedang dalam proses observasi untuk penanganan dan perawatan lebih lanjut, dari hasil rontgen diduga terdapat pembekuan darah pada dada sebelah kanan akibat benturan yang keras.

"Kami dari manajemen akan membantu penanganan jenazah almarhum hingga ke rumah duka dan akan mengurus jasa raharja yang bersangkutan," kata Wahyu.

Warga lainnya, Mateus Wujeboro (42) tidak menyangka peristiwa naas itu menyebabkan adik iparnya  Marianus meninggal padahal pagi sebelum berangkat kerja sempat makan dan minum di rumah di Desa Wuran, Kecamatan Karusen Janang.

"Kami dari keluarga meminta ini diurus sesuai ketentuan yang berlaku," demikian Mateus.

Video kecelakaan beredar di media sosial, dalam video berdurasi dua menit lebih, Marianus terlihat masih hidup dan mengangkat tangan kanannya dengan tangan kiri yang diduga mengalami patah tulang. Marianus juga sempat minta tolong.

Sedangkan Alex yang masih memakai jaket sempat duduk menjerit kesakitan di tiang pinggir jalan dekat jembatan di Jalan A Yani Desa Tampa, Kecamatan Paku. Dalam video itu juga diketahui jalan aspal dalam kondisi basah sehabis hujan.