Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyatakan insentif pemerintah berupa perpajakan maupun bea masuk bisa meningkatkan jumlah kendaraan listrik di Indonesia, karena membuat harga jual mobil listrik semakin murah.
"Ketika kendaraan listrik murah, maka bisa ditangkap daya beli masyarakat Indonesia. Insentif yang diberikan pemerintah ke industri mobil konvensional diharapkan juga bisa diterapkan kepada kendaraan listrik sehingga makin terjangkau," kata Direktur Bisnis dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Bob menjelaskan meski saat ini pengguna mobil listrik masih belum banyak, namun ketersediaan infrastruktur bisa meyakinkan masyarakat untuk beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik.
"Ada jaminan ketersediaan dan rasa aman bagi para pelanggan. Kalau membeli mobil listrik, akan terjamin baik dari charging station maupun batery swap," ujar Bob.
Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan insentif dari pemerintah daerah atau pemerintah kota punya dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat agar tergerak beralih ke kendaraan listrik.
"Insentif yang dimaksud bukan yang berat-berat, seperti faktor fiskal, tetapi misalnya gratis parkir untuk kendaraan listrik, bisa juga misalnya bagi para pemilik kendaraan listrik bisa bebas dari biaya tol," kata Ridzki.
Ridzki menjelaskan kebijakan ini memang butuh political will sebab beberapa negara yang sudah masif kendaraan listriknya, seperti Norwegia ataupun Cina, juga memberikan insentif yang merupakan kebijakan bersinggungan langsung kepada masyarakat.
Dia menilai salah satu pertimbangan masyarakat membeli kendaraan listrik tak terlepas dari ketersediaan infrastruktur, ongkos yang harus dikeluarkan oleh masyarakat, dan juga perhitungan harian lainnya.
Kehadiran kebijakan yang lebih merakyat itu lebih dekat dalam perhitungan masyarakat.
"Bisa juga misalnya, parkir valet atau parkir mobil khusus itu tidak lagi mobil mobil mewah saja, tetapi misalnya mobil listrik. Jadi bisa mengajak masyarakat untuk bisa melihat seperti apa kendaraan listrik dan bisa menjadi suatu dream bagi masyarakat," ujar Ridzki.
Pada 2030 Indonesia menargetkan punya 600 ribu kendaraan listrik. Indonesia diperkirakan dapat mengurangi konsumsi BBM sebanyak tiga juta barel dan dapat mengurangi emisi karbondioksida sebanyak 1,4 juta ton.
Berbagai arahan Presiden Joko Widodo terkait program transisi energi beberapa waktu lalu, berbagai pihak kini terus mendorong terwujudnya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Baca juga: Sebanyak 30.523 pelanggan PLN di Lumajang terdampak letusan Semeru
Sinergitas ini tercermin melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, PLN, dan Grab, dalam diskusi bertema 'Mengakses Ekosistem Kendaraan Listrik' pada Jumat (3/12/2021).
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono mengatakan pemerintah mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah akan mengeluarkan aturan baru untuk mengganti Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Dengan ada kebijakan peta jalan industri KBLBB dan relaksasi penghitungan TKDN diharapkan dapat mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," kata Sony.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Kementerian Keuangan Oza Olavia menyatakan pemerintah akan mengkaji usulan tersebut. Menurutnya, Kementerian Keuangan terbuka terhadap masukan untuk mendorong peralihan penggunaan mobil yang lebih ramah lingkungan.
"Pasti kami di Kementerian Keuangan selalu akan melihat segala macam kondisi," ujarnya.
Oza menjelaskan pemerintah akan mengelola APBN dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Namun, ruang fiskal yang terbatas dan kebutuhan pembiayaan yang besar juga akan memengaruhi setiap kebijakan yang diberikan untuk mobil listrik.
Baca juga: Target PLN membangun pembangkit energi bersih 10,6 gigawatt sampai 2025
Baca juga: PLN peringkat teratas sebagai perusahaan listrik rendah emisi
Berita Terkait
Masyarakat diajak dukung peningkatan PAD melalui penggunaan nomor kendaraan
Rabu, 11 Desember 2024 22:38 Wib
ASN Pemkab Kapuas diwajibkan gunakan nomor kendaraan Kalteng
Rabu, 11 Desember 2024 21:03 Wib
PLN Kalselteng resmikan bengkel "Elvi Sukesi" perkuat transisi kendaraan listrik
Kamis, 28 November 2024 17:44 Wib
Pemkab Barut-Jasa Raharja optimalkan kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor
Jumat, 22 November 2024 17:18 Wib
Polisi sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
Senin, 11 November 2024 18:48 Wib
Pemkab Kobar sediakan kendaraan sedot tinja secara gratis
Senin, 28 Oktober 2024 16:52 Wib
PT Pindad akui sanggup produksi Maung untuk kendaraan operasional Menteri
Senin, 28 Oktober 2024 15:56 Wib
Elon Musk pamerkan Robovan, kendaraan listrik otonom seukuran bus
Minggu, 13 Oktober 2024 11:48 Wib